Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKB dan Jejak Kekerasan Bersenjatanya, Tak Ragu Serang Warga Sipil

Kompas.com - 09/02/2021, 17:49 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) membuat warga Kabupaten Intan Jaya, Papua, risau.

Tak hanya ke personel keamanan, KKB juga melancarkan aksinya ke warga sipil.

Saat beraksi, mereka kerap memakai senjata api.

Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni menjelaskan KKB yang melancarkan aksi di wilayahnya selalu memakai senjata api.

Dia merasa heran kenapa KKB yang bergerilya di hutan mempunyai senjata api.

"Mereka memiliki senjata dan mengintimidasi masyarakat, kepala desa. Mereka itu merasa kuat karena memiliki senjata, lalu mereka dapat senjata dari mana," tanyanya.

Baca juga: KKB Cegat Kades, Minta Jatah Dana Desa, Polisi: Kalau Tidak Dikasih, Mereka Tidak Aman Saat Kembali

Tak ragu lakukan kekerasan bersenjata

Ilustrasi senjata api.THINKSTOCK Ilustrasi senjata api.

Senin (8/2/2021) contohnya. Seorang warga Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, diduga ditembak oleh anggota KKB.

Pelaku yang mengaku menjual minyak tanah, menembak seorang pria berinisial RNR (32) menggunakan senjata api laras pendek.

Natalis Tabuni mengungkapkan dirinya pernah pula ditembaki oleh KKB. Hal itu membuatnya tak nyaman.

Dia menuturkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah itu juga dibikin cemas oleh KKB.

Baca juga: Bupati Intan Jaya: Saya dan Seluruh PNS Diancam KKB, Minta Uang, Dieksekusi jika Tak Diberi


 

Pasalnya, mereka kerap didatangi anggota KKB yang meminta bantuan dan harus dipenuhi.

"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman. (KKB) minta bantuan uang atau makanan, kalau tidak dikasih (KKB) malam-malam walau dingin dan hujan mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," ungkapnya kepada Kompas.com, Senin (8/2/2021).

Kata Natalis, KKB tidak ragu melakukan tindak kekerasan bersenjata kepada siapa saja yang menolak memberikan bantuan.

"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat. Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," ujar dia.

Baca juga: Kronologi Gugurnya Dua Prajurit TNI Setelah Kontak Tembak dengan KKB

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com