Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Terkini Semburan Gas di Pesantren Pekanbaru, Terjadi 17 Kali dalam Satu Menit

Kompas.com - 09/02/2021, 15:25 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Gas bercampur lumpur masih menyembur di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ihsan Boarding School (IBS) Riau Kampus 2 di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (9/2/2021).

Pantauan Kompas.com pukul 11.00 WIB, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya bersama Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) Riau, PT EMP Bentu, BPBD Pekanbaru, dan Dinas PUPR Pekanbaru, mengecek semburan gas di hari keenam.

Bunyi semburan gas bercampur lumpur masih bergemuruh di dalam tanah.

Baca juga: Gas Terus Menyembur di Pesantren Pekanbaru, Diameter Lubang Semburan Melebar Jadi 6 Meter

Bunyi gemuruh mereda

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, bunyi semburan gas tidak separah dari kejadian awal. Artinya saat ini intensitas semburan gas sudah menurun.

"Dentuman tidak seperti hari pertama. Saat ini tidak terlalu mengkhawatirkan atau menggetarkan tanah dan bangunan disekitarnya," sebut Nandang saat diwawancarai Kompas.com usia mengecek semburan gas, Selasa.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan tim teknis, kata dia, semburan gas saat ini setinggi empat meter. Semburan terjadi 17 kali dalam satu menit.

Baca juga: Soal Semburan Gas di Pesantren Pekanbaru, DPRD: Jika Potensi Gasnya Besar, Bisa Dikelola

Diameter lubang semburan membesar

Namun, diameter lubang semakin bertambah besar dari enam meter menjadi  enam setengah meter.

"Data dari tim Dinas ESDM, suhunya sekarang 27 derajat celcius. Tapi kandungan H2S atau kandungan racun sudah nol, dan LEL juga nol," kata Nandang.

Kendati demikian, ia meminta petugas yang berjaga di lokasi tetap waspada.

Baca juga: Semburan Gas di Pekanbaru Rusak Bangunan Pesantren dan Diameter Melebar, Pihak Ponpes Berharap Ada Bantuan

Warga dilarang mendekat

Selain itu, warga dilarang untuk mendekati areal semburan. Pasalnya, sejak beberapa hari terakhir warga ramai berdatangan ingin melihat fenomena alam itu.

"Warga jangan sampai ada yang mendekat ke lokasi karena masih berbahaya. Saya minta mencegah warga masuk ke lokasi. Makanya hari ini saya datang ke sini mengecek untuk memastikan lokasi aman dan kondusif. Kita sebagai tim terpadu harus menjaga areal semburan gas steril dari warga," kata Nandang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com