Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Pencurian Ratusan Koleksi Museum Sultra di Kendari, Dikelola Provinsi dengan Anggaran Minim

Kompas.com - 09/02/2021, 14:44 WIB
Rachmawati

Editor

Kurang lebih 500 benda bersejarah hilang, dari jumlah total 5334 benda koleksi, kata Dodhy Syahrulsah.

"Kalau barang-barang yang hilang itu rata-rata dari jenis koleksi etnologi budaya masyarakat Sulawesi Tenggara, seperti masyarakat Buton, Muna, Tolaki dan Bombana," katanya.

Sebagian dari koleksi itu terbuat dari logam, kuningan, kuningan campuran berupa perkakas rumah tangga.

Termasuk beberapa senjata tajam sejenis parang, trisula dan beberapa samurai peninggalan tentara pendudukan Jepang.

Namun demikian, ada ratusan koleksi antik berbahan keramik dari berbagai negara di Asia dan Eropa yang berusia ratusan tahun tidak dijarah, ungkap Dodhy.

Baca juga: Museum Raja Ali Haji, Menelusuri Batam Sejak Kesultanan Riau Lingga

Berapa nilai kerugian akibat pencurian?

Dodhy memperkirakan museum Sulawesi Tenggara mengalami kerugian "ratusan juta rupiah" dari nilai harga benda-benda yang hilang.

"Tapi secara resmi kami belum bisa tentukan karena nanti harus dibentuk dulu tim ahli koleksi sambil kita melihat koleksi-koleksi itu semua dengan nilainya," jelasnya.

Adapun kurator museum, Agung Kurniawan, tidak melihat kehilangan benda koleksi dari segi materi, tetapi secara kesejarahan yang tidak bisa diukur dengan uang.

"Kalau Samurai [pedang katana] diluar sana bisa dinilai satu sampai dua miliar. Kalau kami tidak bisa mengukur itu," tegas Agung. Menurutnya, nilai yang penting adalah bagaimana sejarah yang membuat benda itu ada.

Baca juga: Museum Musik Afrika-Amerika Dibuka Januari 2021, Lacak Sejarah hingga Tahun 1600-an

Menurutnya, pedang katana itu diperoleh dari masyarakat sewaktu pengadaan benda museum pada 1970-an hingga 1980-an.

Keterangan yang dikumpulkan dari masyarakat, pedang katana tersebut digunakan oleh seorang Jenderal Jepang saat memimpin upacara resmi pasukan Jepang ketika menduduki Sulawesi Tenggara saat Perang Dunia II.

Jenis benda berharga lainnya yang dicuri dan dianggap sangat bernilai adalah keris Leko dari Pulau Muna, keris Takimbo dari Kepulauan Buton. Ketiganya memilki ciri khas tersendiri yang sangat tidak ternilai harganya, karena memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Baca juga: 5 Aktivitas Seru di Museum Sewu Rai Wonogiri, Bisa Sewa Kimono

Hilangnya benda bersejarah akan menyulitkan proses edukasi ke pelajar, mahasiswa, peneliti dan masyarakat tentang arti pentingnya peninggalan sejarah, dan leluhur yang pernah ada di Sulawesi Tenggara, kata Agung.

Sementara La Niampe menilai "benda itu memiliki nilai yang tinggi untuk kehidupan umat manusia terutama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan sejarah.

"Jadi saya kira anak-anak kita yang rugi," kata La Niampe.

Baca juga: Museum Musik Afrika-Amerika Dibuka Januari 2021, Lacak Sejarah hingga Tahun 1600-an

Polisi kesulitan identifikasi siapa pelaku

Salah-satu koleksi trisula milik Museum Negeri Sulawesi Tenggara.Facebook/Museum Negeri Sulawesi Tenggara Salah-satu koleksi trisula milik Museum Negeri Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, pencuri masuk kedalam museum dengan cara mencungkil kunci pintu gudang yang tersambung langsung ke dalam ruang penyimpanan dan ruangan pameran benda koleksi museum.

Di lokasi tersebut, polisi mendapati jejak kaki manusia dan jejak kendaraan roda empat.

Sementara sidik jari pelaku tidak bisa diidentifikasi karena sudah mengalami kelunturan. Polisi menduga aksi pencurian dilakukan oleh lebih dari dua orang.

Kepala Polisi Sektor Baruga, AKP Gusti S. Sulastra, yang memimpin penyelidikan mengatakan, berharap masyarakat yang menemukan benda atau informasi keberadaan benda tersebut, segera melapor ke kepolisan.

Namun dua pekan setelah pencurian itu, kepolisian mengaku belum menemukan titik terang siapa pelakunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com