Tak cuma Natalis, aparatur sipil negara (ASN) di Pemkab Intan Jaya juga merasa tidak nyaman saat berada di Distrik Sugapa.
Para ASN kerap didatangi anggota KKB yang meminta bantuan. Para ASN, kata dia, dituntut memenuhi bantuan tersebut.
"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman. (KKB) minta bantuan uang atau makanan, kalau tidak dikasih (KKB) malam-malam walau dingin dan hujan mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," papar Natalis.
Natalis menjelaskan, KKB tanpa ragu melakukan tindak kekerasan kepada warga yang menolak memberikan bantuan.
Baca juga: Kronologi Jenazah Pasien Covid-19 Hilang dari Makam, Bupati Dapat Informasi Awal dari Medsos
"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat. Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.
Hal itu, kata dia, memang kondisi yang terjadi di Intan Jaya saat ini.
"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TGPF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," jelas Natalis.
Selain alasan keamanan, Natalis dan jajarannya juga sedang menyusun APBD Intan Jaya 2021.