Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Profesor Tenaga Kesehatan yang Sudah Lansia Mulai Terima Vaksin Covid-19

Kompas.com - 09/02/2021, 08:03 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui beberapa rumah sakit mulai melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan (nakes) yang sudah lanjut usia (lansia), Senin (8/2/2021).

Vaksinasi kepada nakes lansia ini dilakukan setelah Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengumumkan dan memperbolehkan penggunaan vaksin Covid-19 bagi nakes lansia.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, mulai Senin pemkot memberikan vaksin kepada nakes lansia.

Beberapa rumah sakit yang sudah melakukan vaksin kepada nakes lansia itu adalah Rumah Sakit Premier Surabaya, Rumah Sakit Husada Utama, Rumah Sakit Ibu dan Anak Putri Surabaya dan rumah sakit lainnya.

Baca juga: Keluarga Jenazah Covid-19 yang Hilang dari Makam Sempat Minta Izin Pemindahan ke Polisi

"Awalnya kan vaksin Sinovac gelombang pertama itu untuk nakes usia 18-59 tahun. Nah, baru kemarin diumumkan bahwa vaksin itu juga bisa dipakai untuk nakes lansia, sehingga mulai hari ini kami langsung melakukannya," kata Febri, saat dihububgi, Senin (8/2/2021) malam.

Menurut Febri, nakes lansia itu usianya mulai dari 60 tahun ke atas, sehingga tak heran jika penerima vaksin kali ini banyak yang sudah bergelar profesor.

Ia juga memastikan bahwa proses penyuntikan vaksin kepada nakes lansia itu tidak jauh beda dengan penyuntikan vaksin para nakes sebelumnya.

"Prosesnya sama saja, harus melalui beberapa tahapan seperti verifikasi, screening, penyuntikan vaksin dan pemantauan," ujar dia.

Ia juga memastikan bahwa jumlah nakes lansia di Surabaya sekitar 1.500 orang. Mereka akan menerima vaksin di rumah sakit tempat kerjanya atau tempat praktiknya.

"Karena memang kemarinnya masih ada stok vaksin yang diterima pemkot, akhirnya kami langsung gelar hari ini juga. Sedangkan untuk penyuntikan kedua, sesuai ketentuan akan dilakukan empat minggu setelahnya, jadi berbeda dengan yang nakes sebelumnya yang hanya dua minggu," kata dia.

 

Salah satu nakes lansia yang menerima vaksin adalah Prof Dr dr Bambang Priambodo SpB SpOT(K).

Dokter spesialis orthopedi yang usianya sudah 72 tahun itu divaksin di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya.

Ia mengaku tidak ada persiapan khusus pada saat akan divaksin. Ia juga tidak merasakan apa-apa pada saat disuntik vaksin.

"Saya sudah ingin (divaksin) dari lama. Dan saya ditelepon RS, saya semangat untuk vaksin," kata Prof Bambang.

Baca juga: Pedagang Protes, Tolak RS Darurat Covid-19 di Dalam Mal Cito Surabaya

Menurutnya, nakes lansia itu memang seharusnya diutamakan juga.

Sebab, mereka juga berisiko tertular karena masih melakukan praktik. Dengan divaksin, para lansia itu lebih terproteksi.

"Yang tua harusnya didulukan, supaya lebih safe. Nakes diutamakan, tua juga diutamakan," ujar dia.

Ia juga memastikan bahwa vaksin ini bukan segala-galanya. Karena itu, dia juga mengimbau meskipun sudah divaksin, tetap harus menjaga diri dan tetap menjaga protokol kesehatan.

"Karena memang vaksin bukan segala-galanya. Meskipun divaksin, harus tetap menjaga diri, prokes harus diutamakan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com