Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Diameter Semburan Gas di Pesantren Melebar | Alasan Bupati Intan Jaya Tidak Berada di Sugapa

Kompas.com - 09/02/2021, 07:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Semburan gas di Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School Kampus 2 Pekanbaru terjadi sejak Kamis (4/2/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Hingga hari keempat, semburan gas mulai muncul di lokasi dan diameternya semakin melebar.

Sementara itu di Intan Jaya, Papua, Bupati Natalis Tabuni tak berada di Sugapa untuk menjalankan roda pemerintahan sejak awal 2021. Sugapa adalah ibu kota Kabupaten Intan Jaya.

Salah satu alasannya adalah Natalis dan jajarannya tengah menyiapkan APBD 2021 di Nabire. Selain itu mereka tidak di Sugapa karena faktor keamanan.

Dua berita tersebut menjadi perhatian publik dan berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

1. Diameter semburan gas semakin melebar

Semburan gas bercampur lumpur memasuki hari keempat di Ponpes Al Ihsan Boarding School Kampus di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (7/2/2021).KOMPAS.com/IDON Semburan gas bercampur lumpur memasuki hari keempat di Ponpes Al Ihsan Boarding School Kampus di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (7/2/2021).
Semburan gas di Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School Kampus 2 terjadi sejak Kamis (4/2/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Hingga hari keempat, semburan gas mulai muncul di lokasi dan diameternya semakin melebar. Munculnya semburan disinyalir berasal dari aktivitas pengeboran sumur di pesantren itu.

Lurah Tuah Negeri Syarifudin mengatakan, gas menyembur tiba-tiba ketika pengeboran sumur mencapai kedalaman 119 meter.

Lantaran semburan mengandung material pasir serta batu, bangunan pondok pesantren pun mengalami kerusakan berat.

Atap bangunan roboh karena tidak kuat menahan semburan batu dan lumpur setinggi 10 meter tersebut.

Akibat peristiwa itu, sebanyak 34 santri diungsikan.

Baca juga: Hari Keempat, Semburan Gas di Pesantren Masih Terjadi, Diameter Melebar dan Tinggi Semburan Menurun

2. Risma minta nyalakan pompa

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meninjau sejumlah wilayah terdampak longsor dan banjir di Kota Semarang pada Minggu (7/2/2021).KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meninjau sejumlah wilayah terdampak longsor dan banjir di Kota Semarang pada Minggu (7/2/2021).
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Semarang menghidupkan pompa air secara maksimal untuk mengatasi banjir Semarang.

Permintaan Risma tersebut disampaikan langsung melalui sambungan telepon pada seorang pejabat BBWS Semarang, Minggu (7/2/2021).

"Tolong pompanya dinyalakan semua. Coba lima dinyalakan, lima bisa dinyalakan, Pak?" Risma bertanya mengenai pengaktifan pompa.

Ia pun kembali meminta petugas untuk menyalakan pompa secara maksimal agar warga tak terlalu lama menjadi korban banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com