Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Intan Jaya: Malam-malam Hujan, KKB Bisa Datangi Rumah dengan Bersenjata Lengkap

Kompas.com - 09/02/2021, 07:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni menceritakan kengerian keberadaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayahnya.

Adanya KKB berakibat pada ketakutan warga hingga beberapa di antara mereka terpaksa mengungsi.

Bahkan, bupati dan jajarannya mengaku tak berada di kantor pemerintahan di Sugapa dengan alasan keamanan.

Baca juga: Bupati Intan Jaya: Saya dan Seluruh PNS Diancam KKB, Minta Uang, Dieksekusi jika Tak Diberi

Malam-malam bisa datangi warga

Ilustrasi pistolSHUTTERSTOCK Ilustrasi pistol
Natalis mengaku bahwa dirinya juga diancam oleh KKB.

Termasuk pula jajaran pegawai pemerintahan mendapatkan ancaman dari KKB.

Menurutnya, KKB meminta bantuan makanan hingga uang dengan bersenjata lengkap ke rumah-rumah warga.

"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah, jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman. (KKB) minta bantuan uang atau makanan, kalau tidak dikasih (KKB) malam-malam walau dingin dan hujan mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," papar Natalis, saat dihubungi, Senin (8/2/2021).

Baca juga: Istri Berteriak, Wajah Sang Suami Ditembak KKB, Pelaku Awalnya Mengaku Jual Minyak Tanah

 

Alemanek Bagau, salah satu tenaga medis yang menjadi korban penembakan oleh KKB Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, tengah dievakuasi di Bandara Sugapa menuju Bandara Nabire, Papua, Sabtu (23/5/2020)Dok Humas Polda Papua Alemanek Bagau, salah satu tenaga medis yang menjadi korban penembakan oleh KKB Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, tengah dievakuasi di Bandara Sugapa menuju Bandara Nabire, Papua, Sabtu (23/5/2020)
Ancaman eksekusi

Menurutnya, KKB tak segan-segan melakukan tindakan kekerasan kepada warga yang menolak memberikan bantuan.

"Kalau tidak dikasih, mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat. Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.

Kekhawatiran Natalis itu juga berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.

"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TGPF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," sambung Natalis.

Baca juga: Rentetan Ketegangan di Intan Jaya, Baku Tembak, Selebaran Tantangan KKB hingga Pemerintahan Disebut Tak Jalan


Bupati pindah ke Nabire

Natalis mengatakan, jajaran aparat pemerintahan Intan Jaya kini tidak berada di ibu kota, Sugapa, tetapi pindah ke Nabire.

Mereka kini sedang menyiapkan APBD 2021.

Menurutnya, kondisi Sugapa tidak memiliki jaringan telekomunikasi.

"Kita sedang susun APBD di Nabire karena di atas (Sugapa) tidak ada internet. Sekarang sudah pakai sistem yang langsung sambung ke Kementerian Dalam Negeri, jadi tidak manual lagi," kata Natalis.

Selain itu, kondisi keamanan juga menjadi pertimbangan mereka tak berada di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya.

Baca juga: Telepon Pejabat BBWS di Semarang, Risma: Nyalakan Lima, Pak Pompanya, Terlalu Lama Kasihan Warga

 

Ilustrasi tes swab Covid-19 untuk mendeteksi infeksi virus corona untuk hentikan pandemi Covid-19.(Shutterstock)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi tes swab Covid-19 untuk mendeteksi infeksi virus corona untuk hentikan pandemi Covid-19.(Shutterstock)
Sempat positif Covid-19

Bupati juga mengaku dirinya sempat terpapar Covid-19 sehingga tidak dapat banyak beraktivitas.

Dia harus menjalani isolasi hingga dinyatakan sembuh.

"Saat Natal kan saya di atas juga, kemudian saya juga sempat (terpapar) Covid-19, saya positif. Memang saya banyak tidak bergerak ke mana-mana, ini sejumlah kendala yang akhirnya kita belum ada di atas (Sugapa)," ujar dia.

Baca juga: Hari Keempat, Semburan Gas di Pesantren Masih Terjadi, Diameter Melebar dan Tinggi Semburan Menurun

Kapolda undang bupati

Kapolda Papua Irjen Paulus WaterpauwIRSUL PANCA ADITRA Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw
Kapolda Papua Paulus Waterpauw membenarkan alasan yang disampaikan Natalis.

Paulus telah mendapatkan keterangan langsung dari Natalis terkait kekhawatirannya berada di Sugapa.

"Beliau beberapa waktu lalu saya undang di Jayapura dan menyampaikan memang di Intan Jaya sangat tidak kondusif karena ada banyak hal yang membuat beliau khawatir," ujarnya.

Paulus juga menegaskan, pihaknya sedang berupaya mengembalikan situasi di Intan Jaya agar kembali kondusif.

"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com