Ganjar menegaskan, hasil “Jateng di Rumah Saja” dua hari lalu bukan untuk menarik kesimpulan bahwa Jawa Tengah bakal di-lockdown.
Ia memastikan tidak akan mengambil langkah lockdown di Jawa Tengah.
"Kalau lockdown kan mati semuanya, kita tidak mungkin mengambil itu, saya memastikan tidak akan mengambil itu. Pembatasannya ada, tapi artinya dengan mendorong ‘Jateng di Rumah Saja’ rasa-rasanya masyarakat banyak yang mendukung, tinggal kita atur saja. Ya, ada protes dari toko, dari ekonomi, kalau mereka setuju saya pikirkan," ucap Ganjar.
Baca juga: Ditutup karena Pandemi, Begini Nasib Pekerja dan Satwa Kebun Binatang Jurug Solo
Mengenai efek “Jateng di Rumah Saja”, yakni jumlah penularan Covid-19, bakal Ganjar pantau.
“’Jateng di Rumah Saja’ dua hari akan kita pantau perkembangan setidaknya satu minggu lagi ada penurunan signifikan atau tidak," jelas dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.