Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Surga" Geopark Belitung yang Akan Segera Diakui UNESCO

Kompas.com - 09/02/2021, 07:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Surga dengan kondisi geologi yang spektakuler itu bernama Geopark Belitung.

Berhasil meraih skor tinggi, Geopark Belitung kini hanya tinggal menunggu waktu untuk meraih pengakuan UNESCO.

Seperti apa potensi warisan geologi Pulau Belitung tersebut hingga siap menjadi magnet khalayak dunia itu?

Baca juga: Geopark Belitung Raih Skor Tertinggi, Diprediksi Segera Diakui UNESCO

Letak Geopark Belitung

Bukit Peramun, Belitunghttps://belitonggeopark.net Bukit Peramun, Belitung
Melansir situs resmi belitonggeopark.net, Geopark Belitung terletak di Pulau Belitung, Provinisi Bangka Belitung.

Lokasi ini berada kurang lebih 400 kilometer di sebelah utara Jakarta atau 500 kilometer di utara Singapura.

Kawasan tersebut memiliki total luasan sekitar 4.800 kilometer persegi (daratan) dan 13.000 kilometer persegi (lautan).

Pulau Belitung, tempat geopark ini berada memang kaya akan timah dan memiliki kondisi geologi yang menakjubkan.

Baca juga: Bidik Predikat UNESCO Global Geopark, Belitung Terapkan Wisata dengan Protokol Kesehatan

Surga geosite

Melansir pemberitaan Kompas.com pada 12 Juli 2020, ada sejumlah geosite dalam kawasan geopark tersebut yang sayang untuk dilewatkan.

Di antaranya ialah geosite Juru Sebrang yang terletak di Kecamatan Tanjung Pandan, 5 kilometer dari pusat Kota Tanjung Pandan.

Di daerah bekas penambangan timah itu, terdapat banyak penangkaran ikan kerapu, proyek mitigasi perubahan bencana hingga penanaman pohon bakau.

Juru Sebrang memiliki pantai pasir putih, jalur melintasi hutan bakau dan atraksi memancing tradisional.

Baca juga: Telepon Pejabat BBWS di Semarang, Risma: Nyalakan Lima, Pak Pompanya, Terlalu Lama Kasihan Warga

Geosite lainnya ialah Bukit Peramun yang berada di Desa Aik Selumar, Kecamatan Sijuk, sekitar 22 km atau 30 menit dari Bandara HAS Hanandjoeddin.

Nama "Peramun" diambil dari kata ramuan, karena memang terdapat hutan dengan tanaman obat yang berlimpah.

Ada 149 spesies tanaman di hutan tersebut.

Pemandangan hutan itu dapat dinikmati dari puncak bukit batu dengan fasilitas pengamatan.

Ada pula geosite Batu Baginda. Geosite ini memanjakan mata dengan pemandangan batu granit terbesar di Pulai Belitung dan hamparan hutan yang masih asri.

Selain geosite tersebut, masih ada geosite lainnya yang tak seharusnya dilewatkan.

Baca juga: Pemerintah Dukung Geopark Belitung Bisa Berstatus UNESCO Global Geopark

Raih skor 850 

Geopark Belitong - Geosite Kuale Granite Mangrove Forest.https://belitonggeopark.net/ Geopark Belitong - Geosite Kuale Granite Mangrove Forest.
Setelah diajukan dan menjalani ujian akhir sidang konsel pada 8 Desember 2020, Geopark Blitung memperoleh skor tinggi.

Geopark Belitung meraih skor 850, merupakan skor tertinggi yag pernah diperoleh Indonesia dalam pengalaman mengajukan diri menjadi Geopark UNESCO dengan standar skor penilaian tertinggi 1.000 poin.

"Dari nilai itu sudah dapat dipastikan bahwa Belitung lolos. Apalagi Belitung sudah dinyatakan lulus oleh sidang konsel. Jadi, nanti di bulan April jika tidak ada perubahan jadwal, akan segera dikukuhkan atau disahkan atau ketok palu untuk Belitung Geopark UNESCO," ungkap Kepala Badan Pengurus Geopark Belitong, Yuspian.

Kini tim Geopark Belitong tinggal menunggu undangan pemanggilan dari UNESCO.

Baca juga: Indonesia’s Belitung Geopark Set to Receive UNESCO Recognition

Geopark Belitong - Geosite Batu Bedil Granite Rock.belitonggeopark.net / Martin Lukas Geopark Belitong - Geosite Batu Bedil Granite Rock.

Menjadi incaran wisatawan domestik dan mancanegara

Sementara itu, Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meyakini, Geopark Belitung akan menjadi destinasi wisata incaran di dunia.

Ia pun memberikan apresiasi positif pada Pulau Belitung yang telah bermetamorfosis untuk lebih dikenal oleh dunia.

"Hal ini menambah keyakinan kita bahwa Belitung memiliki sesuatu yang luar biasa. Ini destinasi incaran domestik dan mancanegara. Jadi, sudah seharusnya pariwisata lebih terdukung sehingga peluang pasar ekonomi kreatif lebih terbuka," kata Sandi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur | Editor : Aprillia Ika), belitonggeopark.net

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com