Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Keramaian Saat Jateng di Rumah Saja, Sosiolog Ungkap Hal Ini

Kompas.com - 09/02/2021, 06:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Gerakan "Jateng di Rumah Saja" yang diusulkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah berlangsung akhir pekan lalu, 6-7 Fabruari 2021.

Dari penelusuran Kompas.com, sejumlah daerah masih muncul keramaian dan aktivitas warga di luar rumah. 

Salah satunya di Kota Semarang, polisi terpaksa mengamankan belasan remaja yang diduga nekat tetap menggelar balapan liar.

"Ada beberapa lokasi yang biasa digunakan untuk balap liar, yakni seputaran GOR Wujil, jalan depan Undaris, jalan depan kantor BPK, seputaran Merakmati, dan JLA di area Kampung Rawa," kata Kapolres Semarang AKBP Ari Wibowo.

Baca juga: Nilai Prediksi Pandemi RI Berakhir 10 Tahun Berlebihan, Moeldoko: Belajar Sini Dululah

Warga dites swab

Warga yang nekat membuka usahanya dan terjaring operasi saat Jateng di Rumah Saja di Kota Tegal, Jawa Tengah diminta menjalani tes swab antigen, Sabtu (6/2/2021)KOMPAS.com/Tresno Setiadi Warga yang nekat membuka usahanya dan terjaring operasi saat Jateng di Rumah Saja di Kota Tegal, Jawa Tengah diminta menjalani tes swab antigen, Sabtu (6/2/2021)

Sementara itu, di Kota Tegal, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tegal menjaring sejumlah warga yang kedapatan masih keluar rumah dan segera meminta mereka untuk menjalani tes swab antigen di tempat.

Tak hanya itu, petugas mendapati beberapa tempat usaha di wilayah Kecamatan Tegal Selatan masih beroperasi dan melanggar protokol kesehatan.

Baca juga: Warga Tegal Nekat Keluyuran Saat Jateng di Rumah Saja Langsung Dites Swab

"Mereka yang terjaring (pedagang dan calon pembelinya) didata dan dites swab. Kita bawa tim dari Dinkes juga untuk tes swab antigen di tempat," kata Kepala Satpol PP Kota Tegal Hartoto kepada wartawan, Sabtu (6/2/2021).

Aksi Wali Kota Salatiga

Wali Kota Salatiga Yuliyanto membagikan nasi untuk tukang becak.KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA Wali Kota Salatiga Yuliyanto membagikan nasi untuk tukang becak.

Lalu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kota Salatiga Titik Kirnaningsih membagikan 2.000 paket nasi pada Sabtu (6/2/2021) pada pelaksanaan "Jateng di rumah saja". 

Paket tersebut diberikan kepada petugas keamanan dan kesehatan, pedagang, driver ojek online dan pangkalan, tukang becak, dan tukang parkir.

Yuliyanto mengatakan, paket nasi tersebut diberikan untuk meringankan beban warga yang tetap beraktivitas saat imbauan "Jateng di Rumah Saja".

Baca juga: Pro Kontra Jateng di Rumah Saja, Ganjar: yang Dibutuhkan Bukan Diksi Pelarangan, tetapi...

"Tentu penghasilan mereka menurun karena ada imbauan Jateng di Rumah Saja, ini kita lihat pasar sepi pengunjung. Semoga dengan adanya paket nasi ini bisa membantu meringankan pengeluaran mereka," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Yulianto mengapresiasi kedisiplinan warga yang tetap menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah.

"Ini sesuai dengan komitmen pedagang dan pelaku ekonomi yang menyatakan akan mematuhi protokol kesehatan saat pasar tetap beroperasi pada Jateng di Rumah Saja," paparnya.

Baca juga: Gubernur Banten Tak Akan Tiru Program Jateng di Rumah Saja, Fokus Terapkan PPKM Mikro

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com