Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil yang Terseret Lahar Dingin Semeru Diduga Milik Penambang, Sopir Selamat

Kompas.com - 08/02/2021, 20:50 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Karena kondisi di lokasi sudah petang, pihaknya akan melanjutkan pemantauan pada besok, Selasa (9/2/2021).

"Data masih belum lengkap, terhambat cuaca. Asesmen dilanjutkan besok," kata dia.

Diketahui, daerah aliran sungai lereng Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang waspada lahar dingin sisa material letusan Gunung Semeru.

Gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu mengalami peningkatan aktivitas vulkanik pada 1 Desember 2020.

Baca juga: Hujan Abu Semeru Berhenti, Bupati Lumajang Minta Warga Waspadai Lahar Dingin

 

Ketika itu, terjadi awan panas letusan dan awan panas guguran yang meluncur sejauh 11 kilometer ke arah Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang.

Belum lama ini, yakni pada Sabtu (16/1/2021) pukul 17.24 WIB, Gunung Semeru juga menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer.

Sisa material awan panas ini dapat memicu terjadinya lahar dingin ketika terjadi hujan lebat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com