Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Intan Jaya: Saya dan TGPF Ditembaki, Wakapolda Naik Pesawat Ditembaki, Itu di Kota Loh...

Kompas.com - 08/02/2021, 20:08 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com- Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni dan jajarannya mengaku belum pernah berada di Distrik Sugapa, ibu kota kabupaten, untuk menjalankan roda pemerintahan, sejak awal 2021.

Natalis Tabuni menjelaskan, terdapat tiga faktor yang membuat dirinya dan jajaran tak kunjung berada di Sugapa.

Alasan utama Natalis dan jajarannya tak berada di Distrik Sugapa adalah faktor keamanan.

Natalis mengaku pernah ditembaki kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat mendampingi tim gabungan pencari fakta (TGPF) Intan Jaya.

"Jadi itu keadaan real yang terjadi, saya dengan TGPF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," kata Natalis saat dihubungi, Senin (8/2/2021).

Natalis juga mengaku tak nyaman berada di Distrik Sugapa pada malam hari. Ketidaknyamanan itu tak cuma dirasakan Natalis, tapi juga seluruh aparatur sipil negara (ASN) di wilayah itu.

Baca juga: Bupati Intan Jaya: Saya dan Seluruh PNS Diancam KKB, Minta Uang, Dieksekusi jika Tak Diberi

Para ASN, kata dia, sering didatangi anggota KKB. Para anggota KKB itu meminta bantuan dan harus dipenuhi.

"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman," kata dia.

Menurutnya, KKB meminta bantuan berupa uang dan makanan.

"Kalau tidak dikasih, malam-malam walau dingin dan hujan mereka (KKB) bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," papar Natalis.

KKB, kata dia, tanpa ragu melakukan tindakan kekerasan kepada pihak yang menolak memberi bantuan.

"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat. Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.

 

Selain alasan keamanan, Natalis dan jajarannya juga sedang mempersiapkan APBD 2021 di Nabire.

Hal tersebut tidak bisa dilakukan di Sugapa karena tidak ada fasilitas jaringan telekomunikasi.

"Kita sedang susun APBD di Nabire karena di atas (Sugapa) tidak ada internet. Sekarang sudah pakai sistem yang langsung sambung ke Kementerian Dalam Negeri jadi tidak manual lagi," kata Natalis.

Alasan terakhir yang membuatnya tak berada di tempat adalah Covid-19. Natalis pernah positif Covid-19 sehingga harus karantina mandiri.

Baca juga: Soal Gili Tangkong, Pemprov NTB: Tak Ada Pulau yang Boleh Dijual, apalagi Dimiliki Pribadi

"Saat Natal kan saya di atas juga, kemudian saya juga sempat (terpapar) Covid-19, saya positif. Memang saya banyak tidak bergerak ke mana-mana, ini sejumlah kendala yang akhirnya kita belum ada di atas (Sugapa)," ujarnya.

KKB secara khusus mengancam Natalis Tabuni

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw membenarkan roda pemerintahan di Intan Jaya tak berjalan karena keamanan tak kondusif.

Paulus sempat mendapat laporan dari Natalis tentang kondisi itu.

 

"Beliau beberapa waktu lalu saya undang di Jayapura dan menyampaikan memang di Intan Jaya sangat tidak kondusif karena ada banyak hal yang membuat beliau khawatir," ujarnya.

Paulus menyebut, KKB bahkan secara khusus mengancam Natalis Tabuni.

Ia pun menegaskan aparat keamanan akan berusaha keras mengembalikan situasi keamanan di Intan Jaya agar kembali kondusif.

Baca juga: Puluhan Hotel Dijual Pemilik akibat Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan Dinas Pariwisata Bali

Dukungan dari pemerintah daerah setempat sangat dibutuhkan untuk membantu operasional aparat keamanan.

"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus.

(KOMPAS.com - Penulis: Dhias Suwandi | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com