Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Berguling-guling di Bebatuan dan Hipotermia, Wiyono Meninggal Saat Diksar Mapala, Ini Kronologinya

Kompas.com - 08/02/2021, 15:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Muhammad Wiyoto (23) mahasiswa Universitas PGRI Palembang meninggal dunia saat mengikuti diksar Mapala pada Jumat (5/2/2021).

Sebelum meninggal Wiyoto sempat mengalami hipotermia. Diduga kuat pemuda 23 tahun itu meninggal karena menghirup asap saat menyalakan api perapian.

Wiyoto bersama 28 rekannya mengikuti diksar mapala di bawah kaki Gunung Dempo, Kota Pagaraalam, Sumetera Selatan. Mereka berangkat pada Selasa (2/2/2021).

Dari 29 peserta, sembilan orang adalah panitia.

Baca juga: Ikut Diksar Mapala di Kaki Gunung Dempo, Mahasiswa Ini Meninggal Diduga Hirup Asap Perapian

Sebelum kejadian tersebut, acara berjalan lancar. Peserta mendapatkan materi navigasi, botani dan geologi termasuk panjat tebing serta survival.

Namun pada Jumat malama tiba-tiba Wiyoto mengalami sesap napas. Diduga ia menghirup asap karena saat itu ia menyalakan perapian untuk menghangatkan badan.

Menurut Ketua Umum Palaspa Universitas PGRI Palembang, Arif Rahman, Wiyoto sempat seperti orang linglung dan berguling-guling sendirian di bebeatuan.

Baca juga: Terbawa Arus Sungai Usai Mendaki Gunung Tambusisi, Anggota Mapala Untad Meninggal

Tak hanya itu ia juga sempat menghancurkan bivak alam yang dibuat rekannya.

"Kemudian kondisi almarhum down seperti orang linglung, berguling-guling sendirian di bebatuan Kemudian kembali mendekat api lalu menghancurkan Bivak alam peserta," kata Arif, Senin (8/2/2021).

Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, Wiyoto mengalami hipotermia. Ia kemudian diberi bantuan alat oksigen dan dievakuasi ke RS Basemah.

Baca juga: 3 Mahasiswa Unsika Tewas Terjebak di Goa Lele Saat Ikuti Pendidikan Mapala

Sayangnya nyawa Wiyoto tak bisa diselamatkan. Sabtu pukul 06.50 WIB, dia menghembuskan napas terakhir.

"Pukul 06.50 WIB sempat diberikan pertolongan sebelum dinyatakan meninggal dunia. Jenazah almarhum sudah diberikan ke orangtuanya untuk dimakamkan pada Minggu kemarin," ujarnya.

Setelah kejadian tersebut , polisi meminta keterangan saksi dan panitia penyelenggara.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Kematian Mahasiswa Unila Saat Diksar Mapala, Ada Luka Lebam hingga Dipukuli Senior

Menurut Kanit Intel Polsek Pagaralam Selatan, Aipda Andika Satria, berdasarkan hasil visum luar, petugas tidak menemukan adanya tanda kalau kekerasan.

"Kita sudah minta keterangan dari saksi-saksi. Secara administratif mereka lengkap, Surat Izin, pemberitahuan baik Polres maupun Polsek serta Pos Pantau kemudian surat izin dan surat keterangan sehat," jelasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com