SUMEDANG, KOMPAS.com - Bencana alam banjir, longsor, dan pergerakan tanah terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (7/2/2021) sore hingga malam.
Bencana alam terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak Sabtu (6/2/2021) malam hingga minggu malam.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, dari laporan yang ia terima, bencana banjir terjadi di Kecamatan Tomo dan Kecamatan Ujungjaya.
Banjir yang merendam ratusan rumah di dua kecamatan tersebut sempat membuat panik warga namun mulai surut Senin dini hari.
Banjir terjadi akibat meluapnya sejumlah anak Sungai Cimanuk di dua wilayah kecamatan tersebut.
"Saya instruksikan seluruh camat di Sumedang untuk siaga satu, mengingat intensitas hujan sejak Sabtu malam cukup tinggi," ujar Dony kepada Kompas.com, Senin pagi.
Baca juga: Relokasi Korban Longsor Cimanggung Sumedang Butuh Dana Rp 158 Miliar
Dony menuturkan, camat di seluruh wilayah kecamatan diharapkan terus memonitor kondisi di wilayahnya.
"Terus berkoordinasi dengan para kepala desa untuk mendeteksi potensi longsor dan banjir," tutur Dony.
Dony mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang juga telah siaga di lokasi banjir untuk membantu proses evakuasi warga.
Baca juga: Seberangi Sungai Cimanuk dengan Jeriken, Warga Sumedang Hilang Terseret Arus
"Pemerintah kecamatan dan desa sudah membantu proses relokasi warga. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dari bencana longsor di Tanjungmedar dan Sumedang Utara," sebut Dony.
Dony menuturkan, bencana longsor juga menimbun sejumlah akses jalan kabupaten, jalan provinsi di sejumlah wilayah, hingga banjir yang merendam jalan nasional penghubung Sumedang-Majalengka di wilayah Tomo.
"Saat ini, sejumlah ruas jalan yang sempat tertimbun longsor sudah bisa dilalui. Kami imbau kepada seluruh warga untuk lebih waspada akan potensi bencana, mengungsi sementara ke tempat lebih aman bila terjadi hujan dengan intensitas tinggi seperti kemarin," kata Dony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.