KOMPAS.com - Belakangan ini, lagu “Terpesona” menjadi viral.
Lagu tersebut adalah ciptaan Semuel Takatelide, pria asal Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara.
Pria 49 tahun ini menuturkan lagu “Terpesona” diciptakan pada 1995-1996, ketika dia hendak mengikuti lomba grup Masamper.
Dalam lomba itu, para peserta diharuskan mengangkat lagu percintaan.
Saat berlatih bersama kawan-kawannya, Semuel terpikir membuat lirik lagu “Terpesona” untuk penampilan grupnya.
"Intinya, cerita lagu ‘Terpesona’ ini mengagumi seseorang tapi dalam mimpi," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (5/2/2021).
Kata Semuel, Masamper sama dengan berbalas pantun, tetapi dalam bentuk pujian yang harus dibawakan secara berbalas-balasan oleh dua grup atau lebih.
Menurutnya, membawakan lagu Masamper cukup sulit. Sebab ada beberapa bagian yang harus diperhatikan.
Ketika diwajibkan menyanyikan lagu percintaan, harus diawali dengan pertemuan, pujian, sastra, percintaan, dan terakhir perpisahan.
"Jadi, harus mencari lirik lagu yang kesulitannya tinggi. Supaya grup lain tidak mudah membalas lagu yang kita nyanyikan. Kalau hanya buat lagu terpesona hanya di dunia nyata gampang dibalas grup lain, makanya saya bikin lagu ini terpesona dalam mimpi," terang dia.
Baca juga: Lagu “Terpesona” Viral di Medsos, Penciptanya Dapat Banyak Tawaran Kerja Sama
Semuel menjelaskan Masamper adalah ciri khas daerah Nusa Utara (Sangihe, Talaud, dan Sitaro).
Satu grup Masamper bisanya terdiri dari 21 orang, tetapi saat ini ada juga yang menampilkan 25 orang dalam satu grup.
Jika sebelumnya kesenian ini hanya dikenal di Nusa Utara, kini Masamper dibawakan juga di daerah-daerah lain di Sulawesi Utara, seperti Manado, Bitung, Minahasa, dan Bolaang Mongondow.
Baca juga: Ini Dia Sosok Pencipta Lagu Terpesona yang Jadi Yel-yel TNI dan Polri
Masamper juga sudah banyak mengisi festival dan acara-acara besar pemerintahan, seperti hari ulang tahun provinsi, kabupaten dan kota.
"Meski Masamper dari Nusa Utara, tapi orang Manado lebih banyak menggunakan Masamper saat mengisi acara. Padahal asal mula adat itu dari sana (Nusa Utara)," ungkap Semuel.
Selain bernyanyi dan membuat lagu, Semuel ternyata juga menekuni profesi sebagai pelatih Masamper.
"Banyak grup Masamper yang saya latih, dari Manado, Bitung, Minahasa, dan sampai Bolaang Mongondow. Sangihe juga ada," ujarnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor: David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.