Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Kapal Berbendera AS Berlabuh Darurat di Kawasan Konservasi NTT

Kompas.com - 07/02/2021, 19:47 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebuah kapal kecil berbendera Amerika Serikat, berlabuh darurat di sekitar Perairan Tanjung Mali, Kelurahan Kabola, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Alor Muhammad Saleh Goro mengatakan, kapal itu berlabuh di kawasan konservasi perairan.

"Kemarin kita sudah mendatangi kapal bendera Amerika Serikat itu untuk mendata. Kapal itu bernama SY Wedy Mynd dengan berat 4 GT dan memuat empat orang," kata Goro kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (7/2/2021).

Baca juga: Kapal Berisi 8 ABK Hilang Kontak, lalu Tenggelam di Maluku

Kapal itu, lanjut Goro, memuat penumpang pasangan suami istri dan dua orang anak perempuan mereka berusia 10 tahun dan 7 tahun.

Goro menuturkan, kapal tersebut sebelumnya berlayar dari Pelabuhan Benoa, Bali pada 7 Januari 2021 menuju Timor Leste melintasi jalur utara NTT.

Namun, karena cuaca buruk, maka mereka masuk sekitar perairan Pulau Sikka, Kabupaten Alor.

Hasil pemeriksaan, mereka tidak mengetahui lokasi mereka berlabuh merupakan kawasan konservasi perairan karena tidak tertera di peta laut yang digunakan dalam pelayaran.

"Namun mereka mengerti tentang pentingnya menjaga ekosistem laut, ini dibuktikan mereka membuang jangkar di atas wilayah berpasir dan tidak berbatu," jelas dia.

Baca juga: Tabrak Karang di Raja Ampat, Kapal Sabuk Nusantara Ditahan Syahbandar

Karena lokasi kapal tersebut berlabuh merupakan zona Inti, maka pihaknya menyarankan untuk mereka pindah ke lokasi sekitar Pelabuhan Maimol untuk berlabuh hingga cuaca membaik dan mereka akan meneruskan perjalanan ke Timor Leste.

"Saudara Adam Harris Harteau selaku nakhoda kapal menyetujui untuk berlabuh pada tempat yang telah ditunjuk oleh petugas pengawas konservasi perairan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com