Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilunya Nasib Bayi 20 Bulan di Aceh Utara, Makan dan Minum Harus Pakai Selang...

Kompas.com - 07/02/2021, 18:15 WIB
Masriadi ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com - Aqila Fitriana, bayi usia 20 bulan, tampak lemah berada di gendongan ibunya di Desa Meunasah Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (6/2/2021).

Bayi perempuan ini terpaksa mengonsumsi makanan dan minuman lewat selang akibat penyakit yang dideritanya.

Selang itu dipasang lewat hidung. Sungguh memilukan.

Ibunya, Delina (30) berusaha tegar menggendong sang bayi. Sesekali matanya nanar menatap buah hatinya itu.

Baca juga: Kisah Bayi 8 Bulan yang Menunggu Kepastian Operasi Berbiaya Rp 1 Miliar 

Update: Pembaca Kompas.com dapat berpartisipasi dalam meringankan beban penderitaan kisah ini dengan cara berdonasi klik disini.

Selang itu dipasang tiga bulan terakhir. Karena, rahang sang bayi tak berfungsi dengan baik. Sehingga tak bisa mengunyah makanan.

“Dokter menyebutkan beberapa penyakit sekaligus ada di tubuh anak saya, mulai dari infeksi saluran kencing, cairan dalam otak, lumpuh saraf, rahang tidak berfungsi serta gizi buruk,”  kata Delina pilu.

Baca juga: Cerita di Balik Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras, Paman Mengaku Iseng agar Ponakannya Tak Menangis

Kejang setelah lahir

Ibunya sadar sejak dua hari setelah melahirkan Aqila mengalami kejang-kejang. Sejak saat itu, Aqila rutin berobat.

Meski dengan penghasilan seadanya, sang ibu berupaya tetap membawa anaknya ke dokter. Bahkan sudah sampai ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh. Rumah sakit pemerintah terbesar di provinsi itu.

“Pilihan dua diberikan dokter, rawat inap atau rawat jalan. Saya memilih rawat jalan, karena anak lainnya tiga lagi juga butuh perhatian. Kami diberi resep dokter untuk obat, dan itu mahal,” katanya.

Baca juga: Cerita Bayi Bernama Siti Noor Banjiriah, Lahir di Atas Perahu Saat Banjir Kalsel

Biaya obat Rp 1,8 juta sekali pakai....

Dia menunjukan obat. Biayanya Rp 1,8 juta per sekali pakai. Sisi lain, sang suami hanya sopir di salah satu perusahaan dengan gaji pas-pasan.

Keluarga ini tak mampu. Menetap di rumah kayu yang nyaris rubuh.

Dia menyebutkan, selang untuk saluran makanan harus diganti per 10 hari ke dokter.

“Saya pasrah dan sekuat tenaga semampu saya mengobatinya. Semoga Allah memberikan jalan terbaik,” terangnya.

Baca juga: Sudah Telepon 60 RS di Jabodetabek, Ibu dan Bayi Positif Covid-19 Tak Kunjung Dapat RS

Gizi buruk dan penyakit penyerta

Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Tanah Luas, Azmi, menyebutkan bocah itu mengalami gizi buruk dengan penyakit penyerta.

“Pasien itu sudah kami rujuk ke rumah sakit. Di sana alat lebih lengkap,” katanya.

Petugas kesehatan rutin mengunjungi Aqila untuk memastikan kondisi kesehatannya. “Kami juga sering teleponan dengan orang tuanya buat memonitor bayi itu,” pungkasnya.

Update: Pembaca Kompas.com dapat berpartisipasi dalam meringankan beban penderitaan kisah ini dengan cara berdonasi klik disini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com