Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semburan Gas di Pesantren Pekanbaru Menggelegar dan Berpontensi Meledak

Kompas.com - 06/02/2021, 14:38 WIB
Idon Tanjung,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Semburan gas bercampur lumpur masih terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ihsan Boarding School di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (6/2/2021).

Pantauan Kompas.com pukul 12.00 WIB, bunyi suara semburan gas semakin kuat dari sebelumnya.

Bunyi suara semburan gas bumi saat ini sangat kuat menggelegar seperti mesin yang sedang bekerja.

Bahkan, sesekali juga terdengar berdentum cukup kuat hingga terdengar dari jarak sekitar 300 meter dan membuat tanah di kawasan pesantren bergetar.

Bunyi suara menggelegar dari semburan gas itu mulai terjadi menjelang siang.

Baca juga: Semburan Gas di Pesantren Pekanbaru Sempat Mengandung Racun, Kini Tak Lagi Berbahaya

Seorang petugas dari perusahaan gas, EMP Bentu, tampak sedang mengukur kandungan gas menggunakan gas detector atau alat pendeteksi gas.

Dari jarak sekitar 50 meter, alat tersebut berbunyi kencang.

Itu menandakan semburan gas berbahaya dan berpotensi meledak.

Pria itu tampak langsung menjauh dari lokasi semburan gas.

"Yang pasti jam 12.49 WIB, hasil pengukuran Lower Explosive Limit (LEL) itu diposisi 6 persen. Artinya sangat berbaya dan bisa memicu ledakan. Tapi kalau H2S atau kandungan racunnya nol," ujar Analis Program Energi Baru Terbarukan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM), Darwin.

Darwin mengatakan, lubang semburan gas saat ini diameternya sekitar empat meter.

Sementara tinggi semburan lumpur mencapai hingga 10 meter.

"Kalau semburan kan kadang tinggi kadang rendah. Tapi diameter lubang semburan kini lebih kurang empat meter," kata Darwin.

Baca juga: Penjelasan Pakar soal Semburan Gas Bercampur Lumpur di Pesantren Pekanbaru

Pihaknya bersama kepolisian, TNI, BPBD lainnya telah memasang garis aman dengan jarak sekitar 150 metet dari lokasi semburan.

Darwin menambahkan, saat ini lokasi semburan gas disertai lumpur tidak boleh mendekat karena berbahaya.

"Kita sudah tarik ke depan lagi garis batas aman. Karena kondisi saat ini sangat berbahaya dan berpotensi meledak. Ledakan bisa saja dipicu oleh sinyal handphone dan sumber api lainnya. Makanya sekarang tidak boleh mendekat ke lokasi," kata Darwin.

Sebagaimana diberitakan, gas menyembur ketika pengeboran sumur bor di Ponpes Al Ihsan Boarding School Kampus 2 di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (4/2/2021), sekitar pukul 14.00 WIB.

Hingga sore harinya, semburan gas disertai pasir dan batu semakin kuat dan bunyi bergemuruh.

Namun, pada malamnya, semburan gas semakin kuat dan warga sempat mendengar suara ledakan yang sangat keras.

Pantauan Kompas.com Jumat (5/2/2021) pagi, semburan gas sudah mengeluarkan lumpur dan batu yang memenuhi kawasan pondok.

Lumpur dan batu yang disemburkan gas merusak hampir seluruh bangunan pesantren.

Tampak tumpukan lumpur dengan ketinggian sekitar lima meter dan mengalir hingga ke halaman pesantren.

Semburan lumpur dan batu memang sudah sedikit berkurang. Tinggi semburan sekitar lima meter.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Sebab, sebanyak 34 orang santri sudah dievakuasi dan diungsikan.

Petugas telah memasang garis kuning di sekitar lokasi, agar warga tidak mendekat.

Petugas kepolisian bersama TNI, BPBD dan SAR Pekanbaru juga bersiaga di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com