KOMPAS.com - Banjir di Kelurahan Jenggot, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berwarna merah.
Ternyata, warna dari air yang menggenangi jalan dan sejumlah permukiman warga itu berasal dari tumpahan bahan pewarna batik.
Lurah Jenggot Taibin mengatakan, berdasarkan informasi, banjir yang berwarna merah diduga karena ada warga yang sengaja membuang bahan pewarna batik.
"Ada yang sengaja membuang obat batik, jadi itu bukan limbah batik. Karena sejak kemarin wilayah Jenggot dan sekitarnya tidak ada aktivitas produksi jadi tidak ada limbah. Apalagi hari ini hujan sejak malam," tuturnya, Sabtu (6/2/2021).
Baca juga: Geger, Air Banjir di Pekalongan Berwarna Merah
Taibin mengaku sampai saat ini belum mengetahui siapa yang melakukan hal tersebut.
Salah seorang warga setempat Furqon (29) mengaku di wilayahnya memang banyak perajin batik.
Baca juga: Misteri Suara Dentuman di Malang yang Akhirnya Terpecahkan...
Sejauh ini air banjir berwarna merah tidak menimbulkan efek gatal pada kulit.