Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu “Terpesona” Viral di Medsos, Penciptanya Dapat Banyak Tawaran Kerja Sama

Kompas.com - 06/02/2021, 12:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Semuel Takatelide, pria asal Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara adalah sosok di balik lagu “Terpesona”.

Belakangan, lagu ciptaannya itu viral di media sosial.

Video yang merekam aksi anggota TNI-Polri sambil menyanyikan yel-yel “Terpesona” mendapat apresiasi besar dari warganet di TikTok, Twitter, dan Instagram.

Semuel sempat kaget ketika mengetahui lagu “Terpesona” diomongkan banyak orang di Indonesia, bahkan sampai ke mancanegara.

Baca juga: Ini Dia Sosok Pencipta Lagu Terpesona yang Jadi Yel-yel TNI dan Polri

"Dorang bilang so viral ngana pe lagu ini (banyak orang mengatakan lagu saya sudah viral). Saya juga kaget tapi puji syukur," ungkapnya.

Respon positif yang diberikan masyarakat membuatnya bangga. Salah satu yang memujinya adalah penyanyi Yura Yunita.

"Terus terang saya rasa bangga karena artis-artis besar termasuk Yura Yunita sampai angkat jempol dan dia bilang lagunya bagus," tuturnya kepada Kompas.com di kediamannya Lingkungan II, Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (5/2/2021).

Karena lagu ciptaannya viral, tak sedikit pihak yang menghubunginya untuk menjalin kerja sama.

Baca juga: Belum Terima Bantuan, Korban Banjir di Manado Patungan Beli Sarapan

"Saya banyak terima telepon terkait tawaran kerja sama dari perusahaan rekaman. Mereka ingin memakai lagu ini. Sudah ada satu perusahaan di Jakarta yang kerja sama," bebernya.

Dia mengatakan dengan adanya kerja sama ini, bila ada yang akan menggunakan lagunya bisa langsung ke publisher.

 

Diciptakan sejak 25 tahun lalu

Semuel menciptakan lagu “Terpesona” diciptakan pada 1995-1996, ketika dia hendak mengikuti lomba grup Masamper.

Dalam lomba grup Masamper yang akan diikuti Semuel itu, para peserta diharuskan mengangkat lagu percintaan.

Saat berlatih bersama kawan-kawannya, Semuel terpikir membuat lirik lagu “Terpesona” untuk penampilan grupnya.

Baca juga: Seorang Balita di Pengungsian Mamuju Meninggal, Kondisi Sempat Membaik, tapi Kemudian Drop

"Intinya, cerita lagu ‘Terpesona’ ini mengagumi seseorang tapi dalam mimpi," ungkapnya.

Masamper adalah ciri khas daerah Nusa Utara (Sangihe, Talaud, dan Sitaro).

Satu grup Masamper bisanya terdiri dari 21 orang. Saat ini ada yang menampilkan 25 orang dalam satu grup.

Kata Semuel, Masamper sama dengan berbalas pantun, tetapi dalam bentuk pujian yang harus dibawakan secara berbalas-balasan oleh dua grup atau lebih.

Menurutnya, membawakan lagu Masamper cukup sulit. Sebab ada beberapa bagian yang harus diperhatikan.

Baca juga: Gempa Kembali Guncang Majene: Getarannya Kuat, Warga Panik, Beberapa Bangunan Ambruk

Ketika diwajibkan menyanyikan lagu percintaan, harus diawali dengan pertemuan, pujian, sastra, percintaan, dan terakhir perpisahan.

"Jadi, harus mencari lirik lagu yang kesulitannya tinggi. Supaya grup lain tidak mudah membalas lagu yang kita nyanyikan. Kalau hanya buat lagu terpesona hanya di dunia nyata gampang dibalas grup lain, makanya saya bikin lagu ini terpesona dalam mimpi," ujar dia.

 

Direkam pada 1998

Meski lagu “Terpesona” sudah tercipta dua tahun sebelumnya, tetapi Semuel baru merekamnya pada 1998 bersama Revan Records.

"Saya angkat lagu itu ke dunia rekaman masih kaset pita reel waktu itu," ucapnya.

Di tahun 2000, ketika muncul irama poco-poco, Semuel memasukkan lagi lagu itu ke dapur rekaman.

"Itu sudah dengan grup New Nazareth yang bertajuk Poco-poco Masamper," jelasnya.

Baca juga: Tawarkan Jasa Bisa Lolos Pemeriksaan Pos Covid Tanpa Tes, Enam Pemuda Diamankan

Belum dapat royalti

Kini, 23 tahun semenjak “Terpesona” direkam, lagu tersebut meledak di kalangan luas.

Namun, semenjak lagu itu viral, Semuel menuturkan dia belum memperoleh royalti atas karyanya itu.

"Memang belum dapat apa-apa sampai sekarang, mungkin berikut-berikut atau satu sampai dua bulan ke depan bisa dapat. Namun tetap bangga," kata pria 49 tahun itu.

Baca juga: Kasus Surat Rapid Test Antigen Palsu di Makassar Diduga Libatkan Pejabat Rumah Sakit

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor: Dony Aprian)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com