KOMPAS.com- Ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB) membuat situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya Papua menjadi kurang kondusif.
Menurut keterangan Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara, kini hanya TNI dan Pori yang masih bertahan di tempat tersebut.
Sedangkan pemerintah daerah disebut tidak jalan dan tak ada di tempat.
Ia menyebut kondisi keamanan berdampak pada tidak optimalnya pemerintahan di Intan Jaya.
"Bukan Pemdanya tidak ada di tempat, tapi memang situasi hari ini seperti itu (keamanan kurang kondusif)," ungkap Belkius.
Sehingga, pemerintah daerah mengambil langkah penyesuaian di tengah kondisi yang dinilai masih belum aman itu.
"Kita sesuaikan dengan fungsional yang ada," ujar dia.
Kapolres Intan Jawa AKBP I Wayan G Antara sebelumnya mengatakan, pemerintah di Intan Jaya tidak berjalan baik.
Bahkan, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni juga disebut tak berada di kantornya sejak 2021.
"Pemerintahan tidak jalan, bupati dengan bawahannya tidak ada di tempat. Terakhir beliau naik waktu peresmian kantor bupati pada akhir Desember 2020, sampai sekarang belum kembali lagi," kata Antara.
Saat ini, hanya TNI-Polri yang bertahan di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Hal itu membuat aparat kesulitan membina masyarakat karena merasa tak ada dukungan dari pemerintah setempat.
Baca juga: Batu Meteorit Hendak Dijual Munjilah, Ahli: Sebaiknya Diberikan ke Negara
Meski Kapolres menyatakan masyarakat tetap menjual hasil kebun setiap Selasa dan Jumat, tetapi mereka merasa ketakutan.
Hal itu diungkapkan oleh pimpinan perwakilan gereja Katolik di Intan Jaya, Pastor Yustinus Rahagiar.
"Masyarakat ketakutan untuk beraktivitas seperti biasanya. Hal ini disebabkan kondisi keamanan yang tidak stabil dengan aksi-aksi penembakan," tuturnya.
Ia membenarkan jika saat ini pelayanan pendidikan hingga pemerintahan di Intan Jaya tidak berjalan dengan baik.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.