Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Soal Pemerintahan Intan Jaya Disebut Tak Jalan: Bukannya Pemdanya Tidak di Tempat tapi...

Kompas.com - 06/02/2021, 10:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB) membuat situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya Papua menjadi kurang kondusif.

Menurut keterangan Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara, kini hanya TNI dan Pori yang masih bertahan di tempat tersebut.

Sedangkan pemerintah daerah disebut tidak jalan dan tak ada di tempat.

Baca juga: Soal Kondisi di Intan Jaya, Kapolres: Pemerintahan Tidak Jalan, Bupati dan Bawahannya Tidak di Tempat

Pemda beri penjelasan

Airstrip Bugalaga di Pegunungan Intan Jaya, Papua.Matt Daerden (Instagram @Indopilot) Airstrip Bugalaga di Pegunungan Intan Jaya, Papua.
Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Intan Jaya Belkius Kelly Kabak angkat bicara.

Ia menyebut kondisi keamanan berdampak pada tidak optimalnya pemerintahan di Intan Jaya.

"Bukan Pemdanya tidak ada di tempat, tapi memang situasi hari ini seperti itu (keamanan kurang kondusif)," ungkap Belkius.

Sehingga, pemerintah daerah mengambil langkah penyesuaian di tengah kondisi yang dinilai masih belum aman itu.

"Kita sesuaikan dengan fungsional yang ada," ujar dia.

Baca juga: Kisah-kisah Suami Istri Meninggal Bersama karena Covid-19, Hanya Terpaut Beberapa Jam dan Pengurus Jenazah Tertular

 

Tentara.Thinkstock Tentara.
Dampaknya, TNI-Polri sulit membina masyarakat

Kapolres Intan Jawa AKBP I Wayan G Antara sebelumnya mengatakan, pemerintah di Intan Jaya tidak berjalan baik.

Bahkan, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni juga disebut tak berada di kantornya sejak 2021.

"Pemerintahan tidak jalan, bupati dengan bawahannya tidak ada di tempat. Terakhir beliau naik waktu peresmian kantor bupati pada akhir Desember 2020, sampai sekarang belum kembali lagi," kata Antara.

Saat ini, hanya TNI-Polri yang bertahan di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Hal itu membuat aparat kesulitan membina masyarakat karena merasa tak ada dukungan dari pemerintah setempat.

Baca juga: Batu Meteorit Hendak Dijual Munjilah, Ahli: Sebaiknya Diberikan ke Negara

Masyarakat ketakutan

Ilustrasi penembakan Ilustrasi penembakan
Untuk memastikan kondisi keamanan masyarakat di Sugapa, Polres Intan Jaya dibantu 100 personel Brimob Polda Riau rutin melakukan patroli.

Meski Kapolres menyatakan masyarakat tetap menjual hasil kebun setiap Selasa dan Jumat, tetapi mereka merasa ketakutan.

Hal itu diungkapkan oleh pimpinan perwakilan gereja Katolik di Intan Jaya, Pastor Yustinus Rahagiar.

"Masyarakat ketakutan untuk beraktivitas seperti biasanya. Hal ini disebabkan kondisi keamanan yang tidak stabil dengan aksi-aksi penembakan," tuturnya.

Ia membenarkan jika saat ini pelayanan pendidikan hingga pemerintahan di Intan Jaya tidak berjalan dengan baik.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com