Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kali Terpapar Covid-19, Dokter Wachyudi Selesaikan Ujian Tesis di Rumah Sakit, Ini Kisahnya

Kompas.com - 06/02/2021, 09:22 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Sempat ingin menyerah, Dokter Wachyudi akhirnya bisa bertahan dan mengalahkan virus Covid-19 yang menyerang dirinya.

Dalam perjalanan perjuangannya, dokter Wachyudi bahkan harus menjalani ujian tesis di rumah sakit.

Pria yang akrab disapa "Dokter Koboi" itu kini menyandang gelar Magister Kesehatan dan lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Baca juga: Perjuangan Dokter Koboi Raih Gelar Magister Sambil Lawan Covid-19

Dua kali terpapar Covid-19

Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Wachyudi Muchsin SHIst Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Wachyudi Muchsin SH
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia Makassar, Sulawesi Selatan itu bercerita dirinya sudah dua kali terpapar Covid-19.

Padahal dia sudah lolos skrining untuk mengikuti vaksinasi.

Namun untuk yang kedua ini, Wachyudi mengaku sempat ingin menyerah karena gejala yang dia rasakan cukup parah.

Dia sempat dirawat di ICU RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar karena bergejala pneumonia bilateral dengan lesi mencapai 80 persen di kedua parunya.

“Saturasi terus menurun, sesak semakin berat. Saya juga kehilangan nafsu makan, minum dengan intensitas demam sangat tinggi. Rupanya saat itu virus Covid sudah menyerang sampai ke paru-paru,” terangnya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Kisah-kisah Suami Istri Meninggal Bersama karena Covid-19, Hanya Terpaut Beberapa Jam dan Pengurus Jenazah Tertular

 

Ilustrasi pasien Covid-19. Hormon kortisol atau hormon stres yang dialami pasien Covid-19 dapat meningkatkan keparahan penyakit hingga risiko kematian.SHUTTERSTOCK/namtipStudio Ilustrasi pasien Covid-19. Hormon kortisol atau hormon stres yang dialami pasien Covid-19 dapat meningkatkan keparahan penyakit hingga risiko kematian.
Ingat Allah hingga ujian tesis

Di kala kritis, Dokter Koboi itu terus mengingat kebaikan yang telah diberikan Allah.

Dokter Wachyudi pun harus menjalani ujian tesisnya di rumah sakit di sela perjuangannya melawan Covid-19.

“Di saat yang sama, saya juga memikirkan jadwal ujian yang sudah disusun. Alhamdulillah Pascasarjana UMI memberi waktu sampai saya sembuh baru melaksanakan ujian minimal sudah pindah dari IC Covid-19 ke ruang perawatan," katanya.

Dia pun bersyukur atas kesembuhan yang diberikan Allah serta berterima kasih atas doa dari keluarga tercinta.

"Saya pun percaya bisa seperti sekarang karena ada banyak doa dan cinta dari keluarga dan sahabat tentunya dengan bantuan pengobatan medis dengan full support dokter serta nakes dalam penanganan sangat besar, selain juga obat-obatan. Tapi itu semua hanyalah media, untuk proses kesembuhan yang paling utama adalah doa serta berserah kepada Allah yakin bisa sembuh,” tandasnya.

Baca juga: Batu Meteorit Hendak Dijual Munjilah, Ahli: Sebaiknya Diberikan ke Negara

Ujian tesis tentang pandemi Covid-19

Ilustrasi Covid-19Shutterstock/Petovarga Ilustrasi Covid-19
Setelah dinyatakan dua kali negatif Covid-19, Dokter Koboi itu dipindahkan ke ruang perawatan dan bisa menjalani ujian pada 4 Februari 2021.

Judul tesisnya ialah “Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Masyarakat Melaksanakan Protokol Kesehatan Covid-19 di Kota Makassar”.

Dari hasil analisisnya, pandemi Covid-19 dapat ditanggulangi dengan kepatuhan dalam menegakkan protokol kesehatan.

“Kepatuhan menjadi kunci utama terhadap upaya memberantas dan mencegah terjadinya penularan. Terima kasih kepada para penguji dan pembimbing yang tak lelah menyemangatinya,” ucapnya kala sidang tesis.

Dia akhirnya bisa lulus dengan memperoleh indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,28.

“Alhamdulillah saya bisa melalui semua ini dengan baik. Tidak lain karena doa dan semangat dari keluarga dan sahabat semua,” pungkasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com