Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Nganjuk Menangis Saat Kunjungi Bocah 12 Tahun Lumpuh Sejak Lahir: Saya Ingat Anak

Kompas.com - 06/02/2021, 08:59 WIB
Usman Hadi ,
Khairina

Tim Redaksi

Sementara Kapolres Harvi sendiri juga tak bisa membendung air matanya. Ia tak kuasa menahan tangis setelah melihat kondisi Hayu yang lumpuh total.

Padahal seharusnya anak seusia Hayu bisa bersekolah dan bermain bersama teman-temannya.

“Saya tanya (Suparman) tadi, anaknya umur 12 tahun. Saya ingat anak saya di rumah,” ucap Harvi yang tetiba berhenti lalu menitikkan air mata.

Baca juga: Semburan Gas di Pesantren Pekanbaru Sempat Mengandung Racun, Kini Tak Lagi Berbahaya

“Anak saya laki-laki, umur 11 tahun usianya kurang lebih sebesar adik Hayu. Saya ikut merasakan bagaimana apa yang dirasakan oleh orang tuanya adik Hayu. Di mana anak seusianya semestinya bisa beraktivitas, bisa sekolah,” sambung dia.

Harvi berharap Suparman dan keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran dalam merawat Hayu.

Sebab, lanjut Harvi, sejatinya anak termasuk Hayu, adalah titipan Tuhan.

“Semoga orangtua adik Hayu terus diberikan kesehatan, bisa menjaga amanah anak yang dititipkan oleh Allah dalam kondisi apapun. Itu merupakan amanah yang luar biasa yang harus dijaga,” tuturnya.


Kelainan mikrosefali

Bidan Desa Maguan, Yulistiana mengatakan, Hayu diduga menderita kelainan mikrosefali sejak lahir. Sebuah kondisi di mana lingkar kepala bayi kecil karena otak tidak berkembang dengan baik di dalam rahim atau berhenti tumbuh ketika lahir.

“Jadi pengecilan otak. Kan otomatis untuk perkembangannya akan tergangu,” jelas Yulistiana.

Menurut Yulistiana, kini kelainan yang dialami Hayu sudah tak lagi bisa disembuhkan.

“Kalau secara medis itu kemungkinan sudah agak terlambat. Dari awal sebenarnya waktu masih usia sekitar dua tahun itu kita terapikan, Insya Allah kalau rutin otomatis bisa ada perubahan. Cuma kan ibunya juga ada kendala biaya,” paparnya.

Adapun ayah Hayu, Suparman, hanya bisa berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk memberikan perhatian lebih untuk anak-anak disabilitas seperti Hayu.

“Bukan (perhatian untuk) anak saya sendiri, tapi semuanya (anak disabilitas),” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com