Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terinspirasi "Little Free Library" di Amerika, Desa di Wonosobo dan Cilacap Bangun Perpustakaan Mini Gratis

Kompas.com - 06/02/2021, 08:08 WIB
Rachmawati

Editor

"Buku kalau dibaca anak-anak itu ternyata cepat sekali rusak. Tidak apa-apa, akhirnya dikasih solusi. Yang pada lepas sampulnya kita ganti dengan kertas kalender. Bertahan sebentar, lama-lama (mereka) bosan karena hampir semuanya sudah dibaca."

Apabila tak mendapat donasi buku, pria yang berprofesi sebagai guru pendidikan jasmani ini dengan sukarela merogoh kantong untuk membeli bacaan bekas di pasar malam.

Baca juga: Senandungkan Lagu Indonesia Pusaka, Sutopo Menunggu Peminjam Buku di Becak Pustakanya...

"Namun, ada kekurangannya juga. Buku yang di pasar malam itu cacat. Misalnya begini, buku kan depannya sampul, buka itu bukan halaman pertama, tapi halaman terakhir. Nah halaman pertamanya gimana? Dibalik, kaya Al-Quran begitu, bukanya ke kiri."

"Mayoritas seperti itu, dijual Rp 20.000 tiga. Menurut saya ngga masalah, saya yakin nggak akan diprotes anak-anak."

Meski halamannya tak beraturan, tapi buku-buku yang diborongnya malam itu tetap diminati oleh anak-anak.

Namun sejak pandemi virus corona, pasar malam yang biasa didatanginya itu tutup dan Hendra tak bisa lagi membeli buku-buku bekas murah untuk perpustakaannya.

Baca juga: Kompas.com Salurkan Donasi Internet dan Buku ke Taman Baca Masyarakat Pangandaran

Meningkatkan literasi di desa

Merawat perpustakaan hingga mengatur perputaran buku adalah tugas dari seorang "steward" atau pengelola Little Free Library, seperti yang dijalankan secara sukarela oleh Alfred di AS, serta Hendra dan Adening di Indonesia.

Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi selama ini, ketiganya sepakat bahwa ini adalah peran yang sangat bermanfaat dan membahagiakan. Hendra mengaku bangga bisa membantu meningkatkan literasi di desanya.

"Ada anak belajar membaca dengan diucapkan sangat keras sekali. Contoh; Kan-cil ma-kan, itu keras sekali. Jadi itu membuat saya puas sekali, belajar di tempat saya," kata Ari Hendra.

Sementara bagi Alfred, Little Free Library membantu menciptakan lingkungan yang kekeluargaan.

"Membuka pintu perkenalan kepada orang-orang yang tinggal di sekitar rumah kami."

Baca juga: Lapak Taman Baca Gratis di Stasiun Dibongkar, Pegiat Literasi Ini Dilarikan ke RS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com