Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Merapi Miliki 2 Kubah Lava, Pertama dalam Sejarah, Ini Faktanya

Kompas.com - 06/02/2021, 07:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Munculnya dua kubah lava menjadi sejarah baru bagi Gunung Merapi.

Sebab sebelumnya kubah lava di gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini hanya berjumlah satu.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terus melakukan observasi terhadap kemunculan kubah lava baru tersebut.

Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Gunung Merapi Kini Miliki 2 Kubah Lava

Kubah lava tumbuh di tengah kawah

Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Tunggul Arum, Wonokerto, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (6/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DI Yogyakarta mencatat pada periode pengamatan Rabu ini pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Merapi mengalami guguran lava pijar sebanyak dua kali dengan intensitas kecil arah kali Krasak sejauh 400 meter dari puncak.ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Tunggul Arum, Wonokerto, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (6/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DI Yogyakarta mencatat pada periode pengamatan Rabu ini pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Merapi mengalami guguran lava pijar sebanyak dua kali dengan intensitas kecil arah kali Krasak sejauh 400 meter dari puncak.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan kubah lava pertama berada di barat daya, yakni di atas lava 1997.

Sedangkan kubah lava yang baru berada di tengah kawah Gunung Merapi.

Menurutnya, kubah lava terlihat pertumbuhannya sejak 4 Februari 2021.

"Baru kali ini dalam sejarah Gunung Merapi mempunyai dua kubah lava," ujar Hanik Humaida dalam siaran informasi BPPTKG "Aktivitas Gunung Merapi Terkini" secara daring, Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Aliran Lahar Hujan Merapi di Sungai Boyong, BPBD Sleman: Belum Mengancam

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com