Anom dikenal sebagai seorang seniman sekaligus berbisnis gamelan, namun juga berkecimpung di seni pedalangan.
"Dia itu ketoke (sepertinya) hanya jual beli gamelan, yang jelas awalnya menyewakan gamelan. (Profesi dalang) arang-arang (jarang-jarang). Dia kan kan penasihat di Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia) Rembang," kata Sigid.
Anom, sebutnya, memiliki sanggar bernama Padepokan Seni Ongko Joyo yang bebas digunakan untuk kegiatan seni budaya.
"Pak Bekti itu orangnya baik memberi nasehat, mernah-mernahke konco-konco dan orangnya fleksibel, sanggarnya bebas untuk latihan siapa saja, karawitan bebas, enggak bayar, disediakan gamelan pendopo, untuk kegiatan warga Rembang," terang dia.
Baca juga: Pembunuh Seniman di Rembang beserta Istri, Anak, dan Cucu Diduga Lebih dari 1 Orang
Anom disebut menguasai berbagai kesenian tradisional seperti wayang kulit, wayang wong hingga ketoprak.
Tak hanya itu, Anom Subekti dikenal sebagai seniman yang suka berorganisasi dan aktif berkesenian.
Selain di Dewan Kesenian dan Pepadi Rembang, almarhum juga tergabung di Lembaga Pembina Seni Pedalangan Indonesia (Ganasidi).
Anom diketahui pernah berdinas di Departemen Penerangan di era Presiden Soeharto.
"Beliau juga pedagang. Main gamelan bisa, bikin dan jual gamelan juga bisa. Gamelan yang saya pakai juga dari beliau," tutur Ki Gondrong, seperti dilansir dari Tribun Jateng.
Baca juga: Batu Meteorit Hendak Dijual Munjilah, Ahli: Sebaiknya Diberikan ke Negara