KOMPAS.com - Aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua, diketahui semakin beringas sejak beberapa waktu terakhir.
Akibat kondisi tersebut, warga ketakutan untuk melakukan aktivitas di luar rumah.
"Masyarakat ketakutan untuk beraktivitas seperti biasanya. Hal ini disebabkan kondisi keamanan yang tidak stabil dengan aksi-aksi penembakan," ungkap Pastor Yustinus Rahangiar selaku pimpinan perwakilan gereja katolik di Intan Jaya, Jumat (5/2/2021).
Tidak hanya itu, kondisi keamanan yang kurang kondusif juga menyebabkan roda pemerintahan di daerah tersebut lumpuh.
Bupati Intan Jaya dan para pejabatnya diketahui memilih untuk meninggalkan kantor karena faktor keamanan tersebut.
"Bukan Pemdamya tidak ada di tempat, tapi memang situasi hari ini seperti itu (keamanan kurang kondusif), kita sesuaikan dengan fungsional yang ada," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Intan Jaya Belkius Kelly Kabak
Sementara itu, Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara mengatakan, roda pemerintahan di Intan Jaya lumpuh sudah sejak awal 2021.
"Pemerintahan tidak jalan, bupati dengan bawahannya tidak ada yang di tempat. Terakhir beliau naik waktu peresmian kantor bupati pada akhir Desember 2020, sampai sekarang belum kembali lagi," ujar Antara saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.
Akibat kondisi tersebut, dikatakan dia, menyebabkan pembinaan kepada masyarakat mengalami kendala karena tidak ada dukungan dari Pemda.
Baca juga: KKB Tantang TNI dan Polri Perang Terbuka, Ini Tanggapan Wakapolda Papua
Namun demikian, pihaknya memahami alasan bupati dan para jajarannya yang enggan berada di Distrik Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya tersebut.
"Yang bisa bertahan memang cuma kita saja, polisi dengan TNI, karena faktor keamanan Pemdanya tidak ada," kata dia.
Lebih lanjut Antara mengatakan, khusus di dalam Kota Sugapa situasi keamanan saat ini sudah cukup kondusif.
Para warga sudah beraktivitas seperti biasanya. Untuk menjaga keamanan itu, Polres Intan Jaya yang dibantu 100 personel Brimob Polda Riau juga aktif melakukan patroli.
"Antisipasinya kita setiap hari patroli jalan kaki, ada BKO Brimob dari Polda Riau, ada 100 personel, kita amankan wilayah kita di dalam kota saja, kadang kita bikin strong point di pertigaan dan penempatan untuk mengantisipasi masyarakat yang mencurigakan," paparnya.
Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Dheri Agriesta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.