Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggi Semburan Gas di Pekanbaru Mencapai 10 Meter, Mengandung Lumpur dan Batu

Kompas.com - 05/02/2021, 16:53 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Fenomena semburan gas muncul di Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School Kampus II di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.

Semburan ini telah berlangsung sejak Kamis (4/2/2021).

Namun, berselang sehari atau pada Jumat (5/2/2021) semburan gas terlihat disertai lumpur dan bebatuan berwarna abu-abu.

Tinggi semburannya sekitar 10 meter.

Baca juga: Gas Tiba-tiba Menyembur Saat Warga Bikin Sumur Bor di Pesantren

Semburan itu bermula saat beberapa pekerja sedang melakukan pengeboran sumur bor, Kamis (4/2/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Lokasi pengeboran itu berada di antara gedung belajar dengan asrama santri.

“Pondok pesantren rencananya mau bikin sumur bor. Namun, saat pengeboran pada kedalaman 119 meter tiba-tiba ada semburan gas," kata Camat Tenayan Raya Indah Vidya Astuti saat diwawancarai Kompas.com di lokasi kejadian, Kamis.

Vidya mengungkapkan awalnya semburan gas tidak begitu kuat. Namun, semakin sore, semburan gas semakin kencang.

Pada Kamis sore, semburan itu begitu kuat terdengar, bahkan dari jarak 300 meter.

Baca juga: Gemuruh Semburan Gas di Pesantren Pekanbaru Terdengar Sampai 300 Meter, Puluhan Santri Diungsikan

 

Semburan disertai lumpur

Semburan gas disertai lumpur dan batu memenuhi halaman Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (5/2/2021).KOMPAS.COM/IDON Semburan gas disertai lumpur dan batu memenuhi halaman Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (5/2/2021).

Kondisi pada Jumat (5/2/2021), lumpur dan batu memenuhi pondok pesantren.

Meskipun begitu, bunyi semburan gas tidak lagi sekuat hari sebelumnya.

Lumpur yang menumpuk di sekitar lokasi pengeboran sumur bor ketinggiannya mencapai 5 meter.

Semburan lumpur itu juga mengalir ke halaman dan mengotori bangunan pondok pesantren.

Lurah Tuah Negeri Syarifudin menerangkan semburan gas disertai lumpur mulai terjadi pada Kamis malam.

Baca juga: Semburan Gas di Pesantren Kota Pekanbaru Disertai Lumpur

"Jam berapanya saya tidak tahu. Tapi yang jelas sekarang semburan gas disertai lumpur terus menyembur," tutur Syarifudin di sekitar lokasi kejadian, Jumat.

Dia belum memastikan apakah lumpur yang keluar itu lumpur panas.

"Itu kita belum tahu apakah ini lumpur panas atau bukan. Kita tunggu pengecekan dari pihak berwenang dulu," ujarnya.

Saat ini, petugas telah memasang garis kuning di lokasi. Pihak SKK Migas juga sudah mendatangi lokasi kejadian.

Sedangkan aparat kepolisian dan TNI melakukan pengamanan di sekitar lokasi.

Syarifudin mengatakan pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) bersama pihak terkait lainnya, sudah melakukan pengecekan ke lokasi untuk dilakukan penanganan.

"Menurut kajian dari DLHK, ini semburan gas. Semburan gas ini terjadi ketika dilakukan pengeboran sumur bor," kata Syarifudin.

Baca juga: Semburan Gas di Pesantren Pekanbaru Disertai Lumpur dan Batu, Hampir Semua Bangunan Rusak Berat

 

Dampak semburan

Begini penampakan dari atas kerusakan pada gedung Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School akibat semburan gas disertai lumpur dan batu di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (5/2/2021).Dok. PLTU Tenayan Raya Pekanbaru Begini penampakan dari atas kerusakan pada gedung Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School akibat semburan gas disertai lumpur dan batu di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (5/2/2021).

Berdasar pantauan Kompas.com, bangunan Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School Kampus II hampir seluruhnya mengalami kerusakan.

Bangunan-bangunan itu rusak disebabkan oleh lumpur dan batu yang disemburkan gas dari dalam perut bumi.

Sekitar enam ruangan belajar dan asrama santri menjadi rusak.

Atap bangunan pondok tampak ambruk sampai ke lantai karena tidak mampu menahan beratnya lumpur dan batu yang menimpanya.

Baca juga: Ledakan Keras Terdengar di Lokasi Semburan Gas Pesantren Pekanbaru

Menurut Lurah Tuah Negeri Syarifudin kerugian yang dialami pondok pesantren belum dapat ditaksir.

"Kalau kerugian belum dapat dihitung. Karena saat ini masih fokus pada penanganan semburan gas disertai lumpur," ujar Syarifudin kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Jumat.

Syarifudin menyampaikan sejauh ini tidak ada korban jiwa dari kejadian semburan gas tersebut.

Kepala Sekolah Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School Untung Wahyudi menjelaskan sebanyak 34 orang santri saat ini sudah diungsikan.

"Santri kita ada 34 orang sudah diungsikan ke Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School I di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Awalnya mereka kita evakuasi dulu ke masjid supaya aman," ungkapnya.

Baca juga: 5 Fakta Semburan Gas di Pekanbaru, Muncul Saat Pengeboran Sumur Bor hingga Bangunan Pesantren Rusak Berat

Untung mengatakan santri akan kembali ke pondok setelah situasi sudah aman.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Abba Gabrillin, Aprillia Ika, Farid Assifa)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com