Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atraksi Naga di Pangkalpinang Dibatalkan

Kompas.com - 05/02/2021, 16:47 WIB
Heru Dahnur ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Atraksi naga dan barongsai yang biasa digelar setiap perayaan Imlek di Kelenteng Kwan Tie Miau Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Tradisi yang sudah ada sejak lama itu dikhawatirkan mengundang kerumunan warga apabila tetap digelar.

Pengurus Kelenteng Kwan Tie Miau, Bong Tim Fo mengatakan, malam puncak perayaan Imlek pada 11 Februari 2021 hanya diisi sembahyang biasa.

Baca juga: Perayaan Imlek di Palembang Tanpa Barongsai dan Lampion

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dimeriahkan tarian naga dan atraksi barongsai dari sejumlah perkumpulan.

"Sesuai protokol kesehatan, sembahyang malam tetap ada, tapi tidak ada barongsai dan naga," kata Bong kepada Kompas.com, Jumat (5/2/2021).

Dia menuturkan, pertunjukan barongsai dan naga sudah pasti mengundang banyak orang.

Sebab, warga selalu antusias menonton pertunjukan tersebut, sampai ruas jalan di depan kelenteng ditutup untuk kendaraan.

Baca juga: Cerita Para Mantan Perambah Hutan Way Kambas, Tobat hingga Membangun Desa

Pertunjukan yang menampilkan atraksi di atas tiang itu biasanya diakhiri dengan pemberian angpao dari para dermawan.

"Untuk Pangkalpinang memang pertunjukan dipusatkan di sini," ujar dia.

Menurut Bong, kelenteng Kwan Tie Miau termasuk salah satu kelenteng tertua di Pangkalpinang.

Kelenteng tersebut dibangun sejak 1841 dan diresmikan penggunaannya pada 1846.

"Sejak didirikan, kelenteng ini rutin jadi pusat perayaan Imlek. Kecuali ketika ada peristiwa 1998 dan beberapa kali kebakaran kemudian direnovasi," ucap Bong.

Meskipun tarian naga dan barongsai ditiadakan, berbagai persiapan tetap dilakukan pengurus kelenteng.

Misalnya melakukan pembersihan senjata dewa, menyiapkan altar dan menyusun lilin dengan berbagai ukuran.

Sumbangan jemaah berupa beras dan makanan juga mulai berdatangan.

"Beras yang terkumpul kami bagikan lagi pada warga sekitar yang membutuhkan. Jemaah banyak membantu, termasuk lilin besar yang satu pasang ini harganya mencapai Rp 20 juta, bisa tahan 7 bulan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com