Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yayasan Kebudayaan Rancage Dorong Bahasa Daerah Masuk Kurikulum Nasional

Kompas.com - 05/02/2021, 14:18 WIB
Aprillia Ika

Editor

 

Solusi digitalisasi

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan bahwa bahasa daerah menjadi bahan baku bagi Bahasa Indonesia. Misalnya saja diambil dari bahasa Sunda.

"Mengambil dari dahasa daerah termasuk Bahasa sunda untuk menjadi bagian dari Bahasa Indonesia, kadang-kadang di tingkat yang lebih kompleks bahasa daerah juga menjadi pertimbangan dalam menentukan tata bahasa," katanya.

Dia mengatakan, saat ini Bahasa Indonesia bersaing dengan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari berbagai kalangan. Sehingga butuh solusi permanen seperti upaya digitalisasi aksara daerah yang dilakukan Pandi, agar bahasa dan aksara daerah tidak tergerus.

Sementara Pandi, akan terus bekerja sama dengan Yayasan Kebudayaan Rancage, terutama untuk upaya digitalisasi aksara nusantara.

"Kalau kita bicara aksara tentu tidak bisa dilepaskan dari bahasa dan bahasa tidak bisa dilepaskan dari budaya," kata Yudho Giri Sucahyo, Ketua Pandi.

Enam pemenang Anugerah Sastera Rancage

Sebagai informasi, pada Anugerah Sastera Rancege ke-33 di Bandung, Yayasan kebudanaan Rancage memberikan memberikan enam penghargaan kepada sastrawan daerah.

Enam penghargaan tersebut diberikan ke sastrawan yang masing-masing mewakili bahasa daerahnya.

Keenam pemenang itu ialah Dadan Sutisna untuk sastera Sunda dengan novel berjudul "Sasalad".

Supali Kasim mewakili sastera Jawa dengan Kumpulan puisi yang berjudul "Sawiji Dina Sawiji Mangsa".

Untuk sastera Bali ada kumpulan cerpen berjudul "Nglekadang Mèmè" karya Komang Berata.

Untuk sastera Lampung ada kumpulan puisi karya Elly Dharmawanti dengan judul "Dang Miwang Miku Ading".

Untuk sastera Madura ada kumpulan puisi berjudul "Sagara Aeng Mata Ojan" karya Lukman Hakim AG.

Dan terakhir ada Risnawati, Pemenang Hadiah Samsudi, dengan karya cerpen anak yang berjudul "Pelesir Ka Basisir."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com