Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Dugaan Persaingan Bisnis di Kasus Haji Permata Tewas Tertembak, Polisi Diminta Usut

Kompas.com - 05/02/2021, 08:20 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Minta Kapolri baru beri atensi

Ia menegaskan, berkaca dari kasus Haji Permata, kejadian itu dapat menjadi atensi untuk Kapolri baru Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. 

"Biasanya kalau Kapolri baru kencang itu menghajar-hajar. Pak Kapolda Riau juga mantap. Kita senang begitu tu," ucap Yusuf.

Meski begitu, untuk kasus penembakan rombongan Haji Permata yang dilakukan oleh petugas Bea Cukai Tembilahan, Yusuf tidak membenarkan tindakan itu. Namun, ia sepakat petugas mengambil langkah penindakan penyelundupan.

"Kalau dilihat dari tindakan penembakannya, itu sudah mengarah tindakan tempur. Sebab, penembakan persis kena dada dan kepala. Seharusnya petugas dapat memilah siapa penyelundup, pembantu penyelundup dan sebagainya," kata Yusuf.

DPRD Inhil minta polisi adil

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Inhil, Edy Sindrang meminta kepolisian berlaku adil dalam menegakkan hukum soal kematian Haji Permata.

Dia juga berharap, aparat penegak hukum menertibkan penyelundup lainnya di Inhil secara adil. Sebab, pasca kematian Haji Permata, ada aktivitas penyelundupan di Inhil.

"Dari informasi yang kita terima ada pemain-pemain (penyelundup) lain yang beraksi di Inhil. Kalau memang ada, maka mari kita sama-sama kita tegakkan hukum dan membuat hukum sebagai panglima," kata Edy.

Edy menyayangkan, belum sampai 40 hari tewasnya Haji Permata di tangan petugas Bea Cukai, sudah terdengar informasi adanya aksi penyelundupan dari pihak lain.

Namun, Edy tidak mengetahui nama pelaku penyelundup itu secara pasti.

"Saya tidak tahu namanya. Belum selesai 40 hari almarhum Haji Permata sudah lagi ada informasi penyelundup yang bermain. Jangan sampai adanya hal ini menyebabkan proses penyidikan petugas terhambat," jelas Edy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com