Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak TKI Kabur dari Malaysia, Satgas Covid-19 Diminta Perketat Pengawasan di Perbatasan

Kompas.com - 05/02/2021, 06:13 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Menjadi korban eksploitasi

BP2MI mendapatkan kabar pelarian 11 PMI dari Satgas Pamtas RI – Malaysia Yonarhanud 16/Sula Bhuana Cakti dan pemerintah kecamatan di Krayan yang memfasilitasi kepulangan mereka dengan pesawat komersil ke Nunukan.

Dari wawancara yang dilakukan BP2MI Nunukan, 11 PMI tersebut masuk Malaysia menggunakan jasa penyalur tenaga kerja swasta di Bulukumba.

Mereka diberangkatkan menggunakan KM Catalia dari pelabuhan Parepare pada pertengahan 2019.

"Kita masih berkoordinasi dengan BP2MI Makassar dan Parepare untuk menelusuri seorang agen penyalur bernama S, pemilik perusahaan PT GF yang memberangkatkan mereka, akan kita proses kasusnya," lanjutnya.

Baca juga: PM Malaysia Dijadwalkan Berkunjung ke Indonesia 4-5 Februari 2021

Dijelaskan Victor, S merupakan orang suruhan perusahaan di Serawak Malaysia untuk mencari tenaga kerja di perkebunan kelapa sawit.

S juga yang mengurus paspor lawatan atau paspor kunjungan yang hanya berlaku 30 hari dan mengatur perjalanan mereka.

"Alurnya jelas, mereka dibuatkan paspor lawatan, diberangkatkan tidak lewat kantor BP2MI dan agen tenaga kerja yang resmi, sudah pasti jadi korban eksploitasi," lanjutnya.

Masih, kata Victor, S tega memotong gaji PMI yang dibawanya dengan alasan pengganti biaya transportas sebesar 30 ringgit, meski sudah menerima upah dari perusahaan pengguna jasanya.

Baca juga: Video Viral Pembakaran Bendera Merah Putih, Polri: Pelaku Warga Aceh, Bekerja di Malaysia

Lebih parah lagi, pihak perusahaan juga ikut memotong gaji mereka sebesar 200 ringgit dengan alasan yang tak dimengerti para PMI.

"Seharusnya gaji yang mereka terima 1.200 ringgit, tapi mereka terima hanya sekitar 800 ringgit, pembayaran tepat waktu hanya di awal kerja. Selanjutnya mereka tak tentu gajinya, terlebih saat (pandemi) Covid-19, mereka sering tidak digaji," imbuhnya.

Saat ini, BP2MI Nunukan sudah memulangkan 11 PMI itu ke kampung halaman, menggunakan KM Quen Soya tujuan Parepare dari Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com