Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Daerah yang Memodifikasi Aturan "Jateng di Rumah Saja"

Kompas.com - 05/02/2021, 06:06 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

4. Di Semarang, pasar dan PKL tetap buka

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan diap melaksanakan gerakan 'Jateng di Rumah Saja'.

Hanya saja, Hendrar melakukan sejumlah modifikasi aturan.

PKL dan pasar tradisional tetap diperbolehkan beroperasi.

"Kalau dari surat edaran memang harus tutup. Aturan yang sudah terinci jelas kita akan ikuti supaya gerakan ini sukses. Tapi perlu dimodifikasi di pasar tradisional. Karena ada kearifan lokal yang harus kita lakukan untuk bisa sukseskan program tersebut," ungkap dia.

Dalam poin 1.C SE Gubernur, disebutkan adanya penutupan pasar.

Namun aturan itu menjadi ambigu lantaran pada poin 1.B menyebut unsur esensial yang diperbolehkan beraktivitas, yakni sektor logistik dan kebutuhan pokok masayarakat.

"Di item 1.B kan boleh tapi memang jadi ambigu ketika di 1.C pasar tradisional harus tutup. Karena pasar tradisional menjual kebutuhan bahan pokok maka boleh buka tapi tidak bergerombol dan harus disiplin prokes," ucapnya.

Meski membiarkan tetap beroperasi, Hendrar menegaskan akan memperketat kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Sederet Daerah yang Izinkan Pasar hingga PKL Beroperasi Saat Jateng di Rumah Saja Beserta Alasannya

5. Batang tak akan tutup pusat keramaian

Bupati Batang Jawa Tengah WihajiKompas.com/Ari Himawan Bupati Batang Jawa Tengah Wihaji
Bupati Batang Wihaji tidak akan menutup pusat-pusat keramaian saat pelaksanaan Jateng di Rumah Saja.

Alasannya ialah nasib pedagang kecil yang hanya mendapatkan rezeki di akhir pekan.

“Surat edaran sudah saya baca, ada poin akhir yang harus kita lihat kondisi lokal Batang dengan menerjemahkan SE tersebut yang harus memahami suasana kebatinan rakyat, seperti pedagang somai, mi ayam keliling atau para pelaku UMKM yang mendapat rejeki di hari libur akhir pekan,” kata Wihaji, Rabu (3/2/2021).

“Di situ (akhir pekan) aktivitas ekonomi rakyat mendapatkan rezeki, kita memahami suasana kebatinan Pak Gubernur, tapi kita harus memahami suasana kebatinan rakyat Batang. Rakyat butuh makan,” kata dia.

Sehingga, dia pun mengizinkan pasar tradisional tetap beroperasi dengan protokol kesehatan ketat.

"Silakan yang tidak ada aktivitas ya di rumah saja. Tapi yang mencari rejeki silakan cari rejeki," jelas dia.

Wihaji juga meminta Satgas Covid-19 bekerja ekstra untuk mengontrol penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Bupati Batang: Rakyat Butuh Makan...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com