Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Firda, Atlet Taekwondo Nasional yang Kini Berjuang Sembuh dari Kelumpuhan

Kompas.com - 05/02/2021, 06:05 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Arvianti Firda Aini Raharjo (18), atlet Taekwondo asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, harus duduk di kursi roda selama lima tahun terakhir.

Dia didiagnosis oleh dokter mengalami kelainan pembuluh darah yang menyebabkan kelumpuhan pada tangan kanan dan kakinya.

Sebelum penyakit itu menyerang, gadis yang akrab disapa Firda merupakan atlet Taekwondo berprestasi.

Ia sudah tiga kali mengikuti kejuaraan Taekwondo tingkat nasional.

Firda selalu berhasil mendapatkan medali dan piala.

Ketiga kejuaran yang pernah ia ikuti antara lain, Mahameru Youth Students Taekwondo Championship 2014, Mahameru Youth Student Taekwondo Champ II 2015 dan National Taekwondo Championship Kyorugi & Poomsae 2016 di Semarang.

"Saya terakhir ikut kejuaraan Taekwondo tingkat nasional di Semarang tahun 2016," kata Firda ditemui di rumahnya Dukuh Ngadijayan RT 002/005, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Bangkit dari Kelumpuhan, Maridi Mampu Hidupi Keluarga dengan Kerupuk Buatannya

Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Margono (51) dan Solikhah (50) mengatakan, dirinya suka Taekwondo sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Ia mengaku awalnya hanya coba-coba.

"Ternyata enak. Kemudian saya suka dan ikut latihan Taekwondo," kata Firda.

Firda kini tengah berjuang untuk sembuh dari penyakitnya agar kembali beraktivitas seperti dulu.

Dia mengaku sempat putus asa setelah mengetahui kalau dirinya didiagnosis dokter mengalami kelainan pembuluh darah.

Rasa putus asa itu kemudian sirna setelah kedua orangtuanya memberikan dukungan kepada dirinya untuk sembuh.

"Sempat putus asa. Sekarang sudah tidak harus semangat sembuh," ucap dia.

Penyakit kelainan pembuluh darah yang dialami Firda berlangsung secara tiba-tiba.

Tepatnya pada 20 Mei 2016, Firda menjerit, menangis dan kemudian pingsan setelah selesai melaksanakan sholat Subuh.

Baca juga: 19 Tahun Istri Tercinta Alami Kelumpuhan, Koestomo Si Tukang Sepatu: Saya Akan Terus Merawatnya

Kemudian dia dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

Setelah dirawat di rumah sakit, Firda masih belum sadarkan diri.

Firda dirujuk ke rumah sakit lain dan menjalani dua kali operasi.

Sampai tiga kali dirujuk ke rumah sakit, Firda belum juga sadar.

Pihak keluarga akhirnya membawa Firda pulang ke rumah dalam kondisi belum sadar.

"Selang satu minggu pulang dari rumah sakit dia sadar," kata Margono.

Setelah sadar, Firda hanya bisa berbaring di tempat tidur.

Ia tidak bisa melakukan aktivitas apa pun karena penyakitnya.

"Setelah bisa duduk saya berikan kursi roda. Sampai sekarang terapi masih berlanjut dan kontrol dokter masih berlanjut setiap sebulan sekali," terang Margono.

Karena sakitnya, Firda harus absen lama dari sekolah.

Ia juga tidak bisa mengejar pelajaran yang sudah tertinggal jauh.

Ia memilih melanjutkan studinya dengan homeschooling.

Firda masuk kelas Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Cita-citanya ingin menjadi doker pun harus sirna.

"Tapi sekarang Firda cita-citanya ingin jadi guru," timpal gadis kelahiran 14 Januari 2003.

Margono meneruskan, mengenai kondisi anaknya sekarang sudah banyak perubahan yang lebih baik.

Margono selalu melatih berjalan anaknya sedikit demi sedikit.

Dia juga berusaha untuk membangkitkan daya ingat anaknya yang belum sepenuhnya pulih pascadua kali operasi.

"Kondisinya sekarang sudah lebih baik. Saya latih dia jalan sudah bisa," tutur Margono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com