Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disapu Banjir Bandang, 2 Warga Tewas, Belasan Rumah di Pasuruan Rusak

Kompas.com - 05/02/2021, 06:02 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Banjir bandang menerjang sejumlah rumah di Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Pasuruan, Jawa Timur pada Rabu (3/2/2021) malam.

Akibatnya, dua orang warga dilaporkan tewas terseret banjir dan setidaknya enam rumah rusak berat.

Menurut polisi, saat banjir datang, dua korban tewas diketahui sedang duduk di teras rumah mereka.

Baca juga: Banjir Rendam 16 Kelurahan di Kota Pekalongan, 13.000 Warga Terdampak

"Dengan tiba-tiba air menggerus rumah mereka dari belakang dan menyeret korban hingga ditemukan tewas," kata Kepala Kepolisian Sektor Gempol Kompol Kamran, dilansir dari Antara.

Sementara itu, menurut identitas kedua korban diketahui adalah Sri Susminanti dan Nanda Sekar Arum.

Menurut Kepala Desa Kepulungan Didik Hartono, jasad korban atas nama Sri ditemukan satu kilometer dari rumahnya.

Sementara jasad Nanda ditemukan terseret hingga Desa Legok.

"Korban Susminarti ditemukan sekitar 1 kilometer dari tempat tinggalnya yang kini sudah rata dengan tanah," katanya.

Baca juga: Titik Terang Kasus Jagal Kucing di Medan, Saksi Kunci Ditemukan, Bukti Lengkap

Dampak banjir

Banjir merupakan salah satu dampak dari cuaca ekstrem Banjir merupakan salah satu dampak dari cuaca ekstrem

Didik menjelaskan, akibat banjir bandang ada 11 rumah rusak berat dan 13 rusak sedang.

Selain itu, puluhan warga sempat mengungsi ke tempat lebih aman saat banjir datang.

Lalu, setelah banjir mulai surut, warga bergotong royong membersihkan puing-puing akibat terjangan banjir.

Baca juga: 2 Warga Pasuruan Tewas Terseret Banjir, 6 Rumah Rata dengan Tanah

"Kemarin ada sekitar 63 warga yang mengungsi dan hari ini sebagian sudah ada yang kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang warga bernama Suryo mengatakan, sebagian besar perabotan rumahnya sudah rusak diterjang banjir bercampur lumpur.

"Ya mau gimana lagi, sudah bercampur dengan lumpur, banyak barang-barang tidak terselamatkan," ujarnya. (David Oliver Purba).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com