SEMARANG, KOMPAS.com - Banjir rob masih menjadi persoalan serius yang harus dihadapi oleh sejumlah daerah terutama di kawasan pesisir.
Di Kota Semarang, penanganan banjir rob khususnya di wilayah pesisir Semarang bagian utara terus dilakukan secara optimal.
Tenaga Pengajar Sumber Daya Air dan Bencana Fakultas Teknik Undip Suseno Darsono mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam mengatasi banjir dengan membangun kolam retensi.
Kolam retensi tersebut berfungsi untuk menahan air sementara, sebelum dibuang ke aliran sungai.
"Tinggal kemudian diperlukan desain sedemikian rupa supaya menarik untuk dihuni masyarakat," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (4/2/2021).
Baca juga: Jateng di Rumah Saja, Pasar Tradisional dan PKL di Semarang Tetap Beroperasi
Selain itu, sistem drainase di wilayah Semarang Tengah juga diuntungkan dengan keberadaan mesin pompa berkapasitas 35 meter kubik per detik.
"Saluran atau sistem drainase utama saya melihat sudah optimal dan baik. Artinya, persoalan banjir bisa dikendalikan. Selanjutnya tinggal sistem drainase yang masuk kategori tersier," katanya.
Menurut dia, jauh sebelum ini, persoalan kawasan pesisir tak sekadar banjir rob.
Jika dikaitkan, hal ini tak lepas dari persoalan penurunan tanah.
Penyebabnya bisa dipicu aktivitas manusia seperti pengeboran sumber air yang berlebihan hingga dampak dari beban bangunan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.