Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Sepak Bola Sodomi 7 Anak, Pelaku Pernah Jadi Korban dan Gabung Grup LGBT

Kompas.com - 04/02/2021, 20:09 WIB
Suwandi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Pelatih sepak bola JK (27) yang menyodomi tujuh orang anak mengaku pernah menjadi korban dan gabung grup LGBT di media sosial.

"Ada tujuh orang anak yang menjadi korban. Satunya itu sudah berkali-kali," kata Kapolres Tanjab Barat, AKBP Guntur Saputro melalui telepon, Kamis (4/2/2021).

Ia mengatakan tujuh orang anak itu tidak semua yang disodomi, melainkan hanya satu.

Menurut laporan orangtua korban, enam orang anak itu dilecehkan seperti dicium, dipeluk dan disuruh pegang kemaluan pelaku.

Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengaku ada beberapa faktor yang membuatnya tega menyodomi anak-anak.

Pertama, dia sudah bercerai dan ditinggalkan istri dan anaknya pada 2019 lalu.

Baca juga: Sodomi 7 Anak Didiknya, Seorang Pelatih Sepak Bola Ditangkap Polisi, Ini Modusnya

Selanjutnya, tersangka mengaku telah mengalami kejadian serupa atau korban sodomi di masa kecil.

Lalu ketiga, karena kesepian pelaku bergabung dengan grup LGBT yang berada di media sosial.

"Tidak hanya berkenalan. Pelaku juga sempat bertemu dengan orang-orang yang tergabung dalam grup LGBT di media sosial Facebook," kata Kapolres.

Bahkan menurut pengakuan tersangka, pelaku sering keluar kota untuk menemui dan berkumpul dengan rekannya.

Sementara itu, Direktur Suarakita, Hartoyo mengecam tindakan kekerasan seksual terhadap anak-anak.

"Pelaku harus dihukum seberat-beratnya," kata Hartoyo menegaskan.

Namun, terkait dengan pengakuan pelaku pernah menjadi korban, artinya dia memiliki tekanan psikologis dan masalah seksual yang berat.

Sehingga dengan relasi kuasanya, dia melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak didiknya.

Soal homoseksual

Terkait dengan bergabungnya pelaku ke dalam grup LGBT, Hartoyo mengajak masyarakat untuk tidak menyimpulkan semua homoseksual berpotensi menjadi pedofilia atau pelaku kekerasan terhadap anak-anak.

"Pedofilia itu penyakit dan perlu terapi untuk menyembuhkannya. Sedangkan homoseksual bukanlah penyakit," kata Hartoyo lagi.

Apabila dia bergabung dengan grup LGBT yang benar, kata Hartoyo, kekerasan seksual terhadap anak-anak tidak akan terjadi. Artinya dia akan mendapatkan edukasi terkait orientasi seksualnya.

Baca juga: Pelatih Sepak Bola di Jambi Ketahuan Sodomi 7 Anak

Untuk saat ini, fokus harus diberikan kepada para korban. Jangan sampai dengan ketabuan dengan seksualitas, trauma anak-anak diabaikan.

"Jangan sampai korban tidak ditangani dengan baik. Traumanya harus dipulihkan, agar korban tidak menjadi para pelaku di kemudian hari," kata aktivis HAM kelompok minoritas LGBT ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com