KOMPAS.COM- Seorang balita pengungsi gempa Mamuju bernama Al Fauzi (1,5) meninggal dunia setelah sempat mengalami sakit di tenda darurat.
Padahal, saat pertama mengungsi, Al Fauzi masih dalam kondisi sehat.
Sebelum meninggal, Al Fauzi disebut terus mengalami kedinginan saat berada di pengungsian.
Baca juga: Pengungsi Balita di Mamuju Meninggal Dunia akibat Kedinginan
Karena rumah orangtuanya di Desa Tampalang, Tappalang, Mamuju terdampak gempa, mereka pun memutuskan mengungsi.
"Saat musibah gempa mengungsi di Bukit Karatuang," tutur dia.
Keluarga Al-Fauzi mengungsi lantaran khawatir terjadi tsunami.
Disana bocah itu dan keluarganya menempati sebuah tenda darurat.
Baca juga: Batu Meteorit Hendak Dijual Munjilah, Ahli: Sebaiknya Diberikan ke Negara
Berada di pengungsian selama sepekan, Al Fauzi mengalami sakit.
Dia terus merasa kedinginan.
Tak hanya itu tubuhnya panas dingin, batuk-batuk hingga sesak napas.
Fauzi pun lalu dibawa ke RSUD Regional Sulbar di Mamuju untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Baca juga: Sederet Daerah yang Izinkan Pasar hingga PKL Beroperasi Saat Jateng di Rumah Saja Beserta Alasannya
Kondisi Al-Fauzi sempat membaik, namun kesehatannya menurun saat hari kedua.
"Saat di rumah sakit, hari pertama sempat membaik tapi hari kedua kembali drop sampai mengembuskan napas terakhir," kata pamannya.
Al Fauzi pun akhirnya tak dapat bertahan hingga dinyatakan meninggal dunia pada Senin pagi.
Pihak rumah sakit menduga, Al Fauzi mengalami kedinginan saat berada di tenda pengungsian.
"Kami masih mencari datanya. Hipoterminya dari Tappalang. Kalau di rumah sakit tidak mungkin kedinginan, karena di sini alat lengkap," kata dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Makassar, Himawan | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.