Untuk itu, masyarakat diminta untuk tidak panik, apalagi mengaitkan dengan hal-hal supranatural.
"Fenomena dentuman di Malang adalah petir dan terbukti dengan data monitoring petir," katanya.
Sementara itu, Kasi Informasi Stasiun Klimatologi Karangploso, Kabupaten Malang, Anung Suprayitno mengatakan, pendeteksi petir di daerahnya tidak mendeteksi aktivitas petir selama dentuman berlangsung.
"Kalau dari kami, dari luaran output LD (lightning) tidak menyatakan begitu. Hanya dentuman bisa bersumber dari apa saja, salah satu bisa saja petir tapi mungkin tidak untuk kasus dentuman yang di Malang," katanya.
Diketahui, suara dentuman terdengar berkali-kali dengan tempo yang hampir sama di Malang.
Suara itu terdengar sejak Selasa (2/2/2021) malam hingga Rabu (3/2/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.