Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rohingya Melalui Jalur Berbahaya Saat Kabur ke Malaysia

Kompas.com - 04/02/2021, 14:50 WIB
Masriadi ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) Indonesia menyebut, saat ini hanya 111 warga Rohingya yang masih menetap di kamp penampungan sementara Lhokseumawe, Aceh.

Jumlah pengungsi Rohingya di Aceh semakin berkurang sejak kedatangan mereka pada Juni dan September 2020 lalu.

Public Relations Officer UNHCR Indonesia Mitra Suryono menyebutkan, Aceh dan Indonesia bukanlah negara tujuan warga Rohingya yang pergi dari Myanmar.

Baca juga: Buntut Final Futsal di Medan, Panitia Jadi Tersangka, Kapolsek Dicopot

Menurut Mitra, mereka memiliki kontak erat dengan keluarganya yang telah menetap di Malaysia.

“Ini diketahui dari wawancara ketika mereka baru tiba di Aceh,” kata Mitra dalam keterangan tertulis, Kamis (4/2/2021).

Dia menyebutkan, UNHCR dengan otoritas Indonesia telah melakukan konseling tentang bahaya menggunakan jalur non-reguler menuju Malaysia.

Jalur itu, menurut Mitra, berisiko dan membahayakan jiwa para warga Rohingya.

“Kita telah berulang kali memberikan konseling kepada pengungsi mengenai risiko dari perjalanan non-reguler, termasuk risiko menggunakan jaringan penyelundup,” kata dia.

Baca juga: Hukuman Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak di Aceh Akan Diperberat

Namun, faktanya masih terjadi upaya warga Rohingya keluar dari Indonesia untuk bertemu keluarganya di Malaysia melalui jalur berbahaya.

Menurut Mitra, penting dibuat jalur alternatif yang sesuai hukum, agar pengungsi bisa bergabung kembali dengan keluarganya setelah berpuluh-puluh tahun terpisah.

UNHCR berharap negara–negara di kawasan Asia Tenggara akan mengekspansi akses jalur yang sesuai hukum, termasuk melalui penyatuan keluarga, skema mobilitas pendidikan dan tenaga kerja.

"Hal ini akan membantu membatasi perpindahan non-reguler di kawasan, mencegah pelanggaran hak asasi manusia yang lebih lanjut, serta hilangnya nyawa,” kata Mitra.

Baca juga: Ratusan Warga Rohingya Kabur dari Aceh, Tersisa 112 Orang

Selain itu, untuk mengurangi risiko pergerakan non-reguler lebih lanjut, UNHCR dan pihak otoritas Indonesia yang relevan akan berdiskusi untuk untuk memberikan konseling tambahan bagi pengungsi dan menjalankan pengawasan di lokasi penampungan di Lhokseumawe.

“UNHCR berharap untuk terus melanjutkan kerja sama dan koordinasi dengan Pemerintah Indonesia dan masyarakat setempat, untuk memastikan pengungsi dapat memperoleh kehidupan yang bermartabat sampai solusi jangka panjang ditemukan untuk mereka,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, ratusan warga Rohingya kabur dari kamp penampungan sementara di Aceh.

Sebagian orang yang telah membantu mereka lari dari kamp telah ditahan polisi di Polres Lhokseumawe, Polres Bireueun dan Polres Aceh Tamiang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com