Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Final Futsal di Medan, Panitia Jadi Tersangka, Kapolsek Dicopot

Kompas.com - 04/02/2021, 14:32 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Panitia turnamen futsal yang viral karena melanggar protokol kesehatan di GOR Mini Pancing, Medan, Sumatera Utara, kini ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Kapolsek Percut Sei Tua dan Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Medan Kota juga dicopot dari jabatannya.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi ketika ditemui di kantornya, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Kisah Haminjon di Tanah Batak, Dulu Melebihi Emas, Sekarang di Ambang Cemas (Bagian I)

Menurut Hadi, dalam kasus ini Polda Sumut bersama dengan Polrestabes Medan bergerak cepat dan memeriksa sejumlah saksi.

Salah satunya adalah panitia penyelenggara turnamen futsal yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Dalam keterangannya, tersangka BG nekat menyelenggarakan turnamen futsal karena mencatut nama dan logo Polda Sumut, karena tersangka sebelumnya pernah menjadi PHL (honorer) di Mapolda Sumut," kata Hadi.

Baca juga: Seorang Tenaga Kesehatan di Garut Sempat Pingsan hingga Dirawat Usai Vaksinasi

Kemudian beberapa anggota Polri yang diduga terlibat juga sudah diberikan sanksi tegas untuk dibebastugaskan dari jabatannya masing-masing.

Hal tersebut sesuai instruksi Kapolda Sumut, bahwa setiap yang melanggar aturan protokol kesehatan baik sipil maupun anggota Polri akan diberikan sanksi tegas.

"Pertama Kapolsek Percut Sei Tuan (AKP Ricky P Atmaja) karena lokasi turnamen itu diselenggarakan. Diduga Kapolsek ini lalai, tak mengetahui secara detail, atau deteksi dini sangat lemah," kata Hadi.

Baca juga: Video Viral Futsal Tim Polsek Medan Kota vs Alwashliyah, Polisi: Panitia Catut Nama Polda Sumut

Berikutnya, Kanit Reskrim di Medan Kota (Iptu Ainul Yaqin).

Menurut Hadi, walaupun keterlibatan secara pribadi, Iptu Ainul Yaqin adalah seorang anggota Polri yang semestinya menjadi contoh dan panutan. 

"Terutama di masa pandemi ini, untuk memberikan edukasi. Teman-teman bisa lihat di turnamennya itu banyak penonton, kemudian tidak mematuhi protokol kesehatan. (Penggantinya) itu dari Brimob," kata dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com