Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bulan Terakhir, Ini 8 Daerah yang Alami Bencana Tanah Bergerak

Kompas.com - 04/02/2021, 13:23 WIB
Rachmawati

Editor

Kepala BPBD Purworejo, Sutrisno mengataka tanah bergerak dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi.

"Sekarang sudah 3 rumah yang roboh. Total ada 14 KK yang mengungsi," jelas Sutrisno, melalui pesan singkat Whatsapp, Senin (18/1/2021).

BPBD Kabupaten Purworejo mencatat sementara ada 14 KK terdiri dari 31 jiwa yang mengungsi di 8 pos pengungsian.

Adapun rekahan tanah akibat fenomena ini rata-rata memiliki lebar 1-5 sentimeter, sepanjang sekita 50 meter.

Ada beberapa rumah yang rusak pada lantai, dinding terlihat retak, sampai ada yang ambrol.

Baca juga: Belasan Rumah dan Mushala Terancam Bencana Tanah Bergerak di Purworejo

7. Di Brebes, 9 rumah rusak

Bencana tanah bergerak terjadi Desa Gununglarang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah Senin (1/2/2021) malam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes mencatat sedikitnya sembilan rumah warga di RT 001, RW 001 Gununglarang rusak akibat turut terdampak.

"Sejak pukul 14.00 WIB, hujan intensitas rendah hingga tinggi terjadi hingga pukul 19.00 WIB. Akibatnya sampai menimbulkan tanah bergerak," kata Nuhsy, saat mendampingi Bupati Brebes Idza Priyanti ke lokasi, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Pasar Akan Ditutup 2 Hari, Bupati Brebes: Siapkan Stok Pangan

Tanah bergerak tak hanya merusak sejumlah rumah warga yang lokasinya di dekat ruas jalan.

Jalan beton yang menghubungkan ruas Kecamatan Bumiayu-Salem juga turut retak-retak.

"Gerakan tanah yang ditandai dengan retakan-retakan pada jalan beton yang merupakan jalan provinsi ruas Bumiayu-Salem," kata dia.

Baca juga: 9 Rumah Warga Rusak akibat Tanah Bergerak, Pemkab Brebes Rencanakan Relokasi

8. Di Lebak, warga satu kampung diminta pindah

Sejumlah rumah rusak dan roboh akibat pergerakan tanah di Kampung Jampang Cikoneng, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (1/2/2021)KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Sejumlah rumah rusak dan roboh akibat pergerakan tanah di Kampung Jampang Cikoneng, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (1/2/2021)
Bencana tanah bergerak terjadi di Kampung Jampang Cikoneng, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Lebak, Banten terjadi pada Desember 2020. Saat itu hujan turun berhari-hari.

"Tadinya satu, dua, rumah retak, lalu ada yang roboh. Total hingga saat ini 41 rumah rusak, 3 rumah sudah roboh karena tanahnya bergeser. Tiap setelah hujan pasti ada laporan rumah retak, bahkan roboh," kata Ubay ketua RT setempat kepada Kompas.com di Kampung Jampang Cikoneng, Lebak, Senin (1/2/2021).

Setidaknya terdapat 115 kepala keluarga (KK) yang terdampak. Sebanyak 41 rumah mengalami kerusakan hingga roboh akibat tanah bergerak.

Baca juga: Waspada Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak

Ini adalah kali kedua pergerakan tanah terjadi di wilayah tersebut. Pada 2019 lalu, sejumlah rumah juga dilaporkan rusak akibat bencana tersebut.

Ubay mengatakan, saat tanah bergerak pada 2019 lalu, sebagian warga sudah direlokasi dengan bantuan pemerintah ke tempat yang dirasa cukup aman. Namun, tersisa sekitar 50 KK lain yang sebelumnya tidak terdampak.

Mereka enggan untuk meninggalkan rumah, lantaran tidak punya biaya untuk membangun rumah di lokasi yang lebih aman.

Baca juga: Puluhan Rumah di Lebak Rusak akibat Tanah Bergerak, Jumlahnya Terus Bertambah

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Acep Nazmudin, M Iqbal Fahmi, Fadlan Mukhtar Zain, Candra Nugraha, Raja Umar, Ika Fitriana, Tresno Setiadi, Acep Nazmudin| Editor : Dony Aprian, Abba Gabrillin, Aprillia Ika, Dony Aprian, Farid Assifa, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com