KOMPAS.com – Imron Baihaqi, anggota DPRD Jember yang diduga memukul dan mengancam Ketua RT 04/RW 13 Kelurahan Slawu, Dodik Wahyu Irianto, akhirnya angkat bicara.
Imron mengakui kesalahannya telah memukul dan mengancam Irianto. Ia mengaku khilaf dan menyesal.
“Saya merasa sangat bersalah sekali atas kejadian itu, saya mohon maaf,” kata Imron saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/2/2021).
Permintaan maaf itu ditujukan kepada warga perumahan Bernady Land, DPRD Jember, dan masyarakat secara luas.
Ia pun telah melakukan mediasi dengan korban untuk menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan.
Pada mediasi pertama, Imron mengaku telah bertemu dengan Irianto. Tetapi, Irianto tak bisa mengambil keputusan terkait kasus itu.
Baca juga: Pengakuan Anggota DPRD Jember yang Pukul Ketua RT: Sedang Buru-buru karena Ayah Sakit
Ia akan berkoordinasi dengan ketua RT lainnya. Sebab, laporan polisi itu dibuat Irianto bersama ketua RT lainnya.
Imron masih menunggu hasil musyarawah para RT tersebut. Ia berharap kasus itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Imron menjelaskan secara rinci awal mula peristiwa itu terjadi. Saat itu, Imron hendak bertamu ke rumah seorang advokat di Perumahan Bernardy Land.
Saat tiba di lokasi, ia justru mendapat kabar ayahnya sakit.
“Saya diberi tau oleh adik saya kondisinya beberapa menit sebelum kejadian,” kata dia.
Menurut Imron, ayahnya memang sering sakit dan dirawat di rumah. Ayahnya menderita tekanan darah tinggi.
Karena mendapat kabar itu, Imron tak jadi turun dari mobil untuk bertemu advokat tersebut. Ia langsung memacu kendaraannya menuju rumah.
Ketika melaju kencang, mobil yang dikendarai Imron melewati jalanan paving blok yang tidak rata.
“Ketika saya lewat ada genangan air, air itu mungkin kena warga sehingga terjadi cekcok,” ungkap dia.
Imron mengaku telah memperlihatkan percakapan di aplikasi pesan instan dari adiknya yang mengabarkan kondisi ayahnya kepada Irianto saat bertemu pada mediasi pertama.
Baca juga: Dilema Polisi Saat Tangkap Oknum Satpol PP Pengedar Sabu yang Positif Covid-19, Ini Ceritanya...
Ia juga menunjukkan foto ayahnya yang sedang dirawat karena sakit.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan anggota DPRD Jember cekcok dengan seorang ketua RT viral di aplikasi pesan instan.
Video itu direkam ketua RT yang mengaku dipukul dan diancam oleh anggota DPRD Jember itu.
Akibat perbuatannya, Imron telah mendapat sanksi dari PPP. Ia mendapat surat peringatan pertama dan terancam PAW jika terbukti bersalah secara hukum.
Imron juga dinonaktifkan sebagai Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ka'bah Jember.
(KOMPAS.com/Bagus Supriadi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.