Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Anggota DPRD Jember yang Pukul Ketua RT: Sedang Buru-buru karena Ayah Sakit

Kompas.com - 04/02/2021, 11:58 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Imron Baihaqi, anggota DPRD Jember yang diduga memukul dan mengancam Ketua RT 04/RW 13 Kelurahan Slawu, Dodik Wahyu Irianto, akhirnya angkat bicara.

Imron mengakui kesalahannya telah memukul dan mengancam Irianto. Anggota Fraksi PPP itu menjelaskan secara rinci masalah yang tersebut. 

Imron menjelaskan, kejadian itu terjadi saat dirinya hendak menemui salah satu advokat yang tinggal di Perumahan Bernady Land.

Saat tiba di lokasi, Imron justru mendapat kabar ayahnya sakit.

“Saya diberi tau oleh adik saya kondisinya beberapa menit sebelum kejadian,” kata dia kepada Kompas.com via telepon, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Diduga Pukul dan Ancam Ketua RT, Anggota DPRD Jember Ditegur Partai dan Terancam PAW

Menurut Imron, ayahnya memang sering sakit dan dirawat di rumah. Ayahnya menderita tekanan darah tinggi.

Karena mendapat kabar itu, Imron tak jadi turun dari mobil untuk bertemu advokat tersebut. Ia langsung putar balik dan memacu kendaraannya menuju rumah.

Ketika melaju kencang, mobil yang dikendarai Imron melewati jalanan paving blok yang tidak rata.

“Ketika saya lewat ada genangan air, air itu mungkin kena warga sehingga terjadi cekcok,” ungkap dia.

Mengaku khilaf dan menyesal

Imron mengaku khilaf dan menyesali perbuatannya. Imron juga minta maaf kepada warga di perumahan, DPRD Jember, dan masyarakat.

 

Ia mengaku telah melakukan mediasi pertama dengan korban untuk menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan. Imron telah bertemu dengan korban.

Korban, kata dia, akan bermusyawarah dengan ketua RT lainnya yang ada di perumahan itu. Sebab, Irianto membuat laporan itu bersama ketua RT lain.

Saat bertemu dengan korban, Imron memperlihatkan bukti percakapan pesan instan yang mengabarkan bapaknya sedang sakit.

Ia juga memperlihatkan foto bapaknya yang sedang dirawat karena sakit.

Imron mengaku masih menunggu hasil musyawarah para RT. Ia berharap kasus tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Baca juga: Dilema Polisi Saat Tangkap Oknum Satpol PP Pengedar Sabu yang Positif Covid-19, Ini Ceritanya...

“Saya merasa sangat bersalah sekali atas kejadian itu, saya mohon maaf,” tutur dia.

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan anggota DPRD Jember cekcok dengan seorang ketua RT viral di aplikasi pesan instan.

Video itu direkam ketua RT yang mengaku dipukul dan diancam oleh anggota DPRD Jember itu.

Akibat perbuatannya, Imron telah mendapat sanksi dari PPP. Ia mendapat surat peringatan pertama dan terancam PAW jika terbukti bersalah secara hukum.

Imron juga dinonaktifkan sebagai Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ka'bah Jember.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com