Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Sebatang Kara yang Tertangkap Mencopet Diberi Pekerjaan Jadi Juru Masak di Ponpes

Kompas.com - 04/02/2021, 11:44 WIB
Iqbal Fahmi,
Khairina

Tim Redaksi

 

BANJARNEGARA, KOMPAS.com – RN (50), wanita lanjut usia diduga melakukan aksi pencopetan di Pasar Mandiraja, Banjarnegara diberi pekerjaan sebagai juru masak di dapur Pondok Pesantren Alif Ba Mantrianom, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Selain gaji tetap setiap bulan, RN juga akan mendapatkan bimbingan rohani khusus dari pengasuh pondok, KH Khayatul Makki atau karib disapa Gus Khayat.

“Allhamdullilah kejadian seperti ini sudah berakhir damai, kami berharap Ibu RN bisa benar-benar belajar agama di pondok pesantren milik Gus Khayat,” kata Kapolres Banjarnegera, Ajun Komisaris Besar Fahmi Arifrianto, saat rilis di Polres Banjarnegera, Rabu (3/2/20210).

Baca juga: Nenek Sebatang Kara yang Mencopet Rp 100.000 dan Diarak di Pasar Mengaku Dagangan Sepi

Kapolsek Mandiraja yang turut saat penjemputan ke Dusun Margasari, Desa Warureja, Kecamatan Sidareja, Cilacap mengatakan, program wajib apel Senin dan Kamis untuk nenek RN telah dicabut.

“Peristiwa ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi kita, masyarakat harus saling membantu, rasa empati kepada tetangga yang kekurangan dengan memberikan sedekah atau bantuan,” katanya.

Saat ditanya wartawan, RN mengaku neket mencopet karena terhimpit masalah ekonomi. RN tinggal seorang diri di rumah. Suami dan anaknya telah lama merantau ke Jakarta.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, RN biasanya berjualan makanan. Namun saat pandemi, dagangannya sepi. Bahkan untuk sekedar balik modal saja, kata RN, sulitnya minta ampun.

“Saya di rumah sendiri. Untuk makan sehari-hari biasanya dagang makanan, tapi kan karena lagi sepi, saya melakukan seperti itu (mencopet, red) jauh-jauh dari sana (Sidareja, red) memang butuh,” ungkapnya.

Baca juga: Nenek Sebatang Kara Mencopet Rp 100.000 untuk Makan, Tertangkap dan Diarak Warga

Seperti diberitakan, seorang wanita lanjut usia diduga melakukan aksi pencopetan di Pasar Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah. Aksi sang nenek berhasil digagalkan oleh sejumlah pedagang dan pengunjung pasar.

Dalam video yang diterima Kompas.com, sang nenek tampak pasrah saat seorang pria dewasa mencengkeram tengkuknya.

Pria tersebut menginterogasi nenek dengan kata-kata kasar. Beberapa kali kepala nenek juga tersentak karena kain hijabnya dijambak oleh warga.

Bahkan dari video berdurasi 19 detik tersebut, ada seseorang yang berteriak “Pateni bae (bunuh saja)" kepada sang nenek.

Massa yang semakin gemas lantas mengarak sang nenek menuju polsek setempat.

Malam harinya, pukul 21.00 WIB, polisi akhirnya dapat menghadirkan korban dan para saksi. Saat disidang, RN pun mengaku bahwa dirinya memang berusaha mencopet.

Dengan berlinang air mata, nenek ini berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

"Korban sudah memaafkan dan tidak akan melanjutkan laporannya ke pihak berwajib, diselesaikan secara kekeluargaan, toh cuma hilang Rp 100.000," kata Kapolsek Mandiraja Ajun Komisaris Polisi Suyit Munandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com