KOMPAS.com - Pemkot Surabaya bekerjasama dengan Siloam Hospital Group menyiapkan rumah sakit darurat khusus Covid-19 di kompleks Mal City Of Tomorrow (Cito) Surabaya.
Di mal yang berada di perbatasan Surabaya-Sidoarjo tepatnya di Bundaran Waru itu akan dibuat sebagai ruang isolasi dengan 105 tempat tidur ukuran single.
Direktur Siloam Hospital Group, Dr Anang Prayudi mengatakan rumah sakit darurat tersebut akan memanfaatkan tiga lantai di komplek mal tersebut.
Baca juga: Pedagang Protes, Tolak RS Darurat Covid-19 di Dalam Mal Cito Surabaya
Walaupun sudah disiapkan 105 tempat tidur single, kapasitas rumah sakit itu akan dikembangkan hingga 186 unit.
"Jumlah itu akan ditambah ketika ke depannya kebutuhan kamar untuk pasien Covid-19 masih dibutuhkan," jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (3/2/2021).
"Kapasitas rumah sakit nantinya bisa dikembangkan sampai 186 unit. Termasuk juga delapan ICU yang kini sudah disiapkan bisa ditambah sampai 16 ICU," jelasnya.
Selain warga Surabaya, rumah sakit darurat tersebut juga bisa menampung pasien dari Sidoarjo karena berada di perbatasan.
Baca juga: Kompleks Cito Surabaya Dipersiapkan Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19, Pemkot Tunggu Izin Terbit
Ia mengatakan pihaknya masih menunggu sutat izin yang diperkirakan aka keluar beberapa hari ke depan.
Jika surat izin tersebut sudah keluar, maka rumah sakit darurat di kompleks Mal Cito bisa dioperasikan
"Untuk penyediaan fasilitas kesehatan yang memanfaatkan gedung Cito, kita masih menunggu izin sebagai rumah sakit darurat," kata Whisnu Sakti Buana saat memantau kegiatan donor plasma konvalesen di kompleks industri SIER Surabaya, Selasa (2/2/2021).
Namun rencana pemerintah menyulap sebagian kompleks mal City Of Tomorrow (Cito) Surabaya menjadi rumah sakit darurat khusus pasien Covid-19 diprotes kelompok penyewa (tenant).
Mereka khawatir jika rumah sakit darurat Covid-19 beroperasi, mal semakin sepi pengunjung karena berada satu kompleks dengan rumah sakit darurat Covid-19.
Para penghuni, pemilik, dan pedagang Mal Cito menggelar aksi damai memprotes kebijakan tersebut pada Rabu (3/2/2021).
Baca juga: Cerita Satu Keluarga Ditangkap karena Jadi Komplotan Copet di Surabaya, Incar Pengunjung Pasar
Saat aksi mereka membawa poster bernada protes.