Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Batang Tak Akan Tutup Pusat Keramaian Saat Gerakan "Jateng di Rumah Saja", Ini Alasannya

Kompas.com - 04/02/2021, 05:25 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Gerakan Jateng di Rumah Saja yang diusulkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmi akan diterapkan pada akhir pekan ini, yaitu 6-7 Februari 2021.

Menyikapi kebijakan Pemprov Jateng itu, Bupati Batang Wihaji angkat bicara.

Menurutnya, setelah mencermati surat edaran dari gubernur tersebut pihaknya justru berlaku sebaliknya.

Ia menegaskan jika saat gerakan Jateng di Rumah Saja itu diterapkan, seluruh tempat keramaian di daerahnya tidak akan dilakukan penutupan.

Tidak hanya itu, warganya yang hendak beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi juga dipersilakan seperti biasa, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Pasar hingga Pusat Keramaian di Batang Tetap Buka

Hal itu dilakukan, karena ia tak ingin melihat warganya semakin tambah menderita akibat himpitan ekonomi di tengah kondisi pandemi corona saat ini.

“Surat edaran sudah saya baca, ada poin akhir yang harus kita lihat kondisi lokal Batang dengan menerjemahkan SE tersebut yang harus memahami suasana kebatinan rakyat, seperti pedagang somai, mi ayam keliling atau para pelaku UMKM yang mendapat rejeki di hari libur akhir pekan,” kata Wihaji, Rabu (3/2/2021).

“Di situ (akhir pekan) aktivitas ekonomi rakyat mendapatkan rezeki, kita memahami suasana kebatinan Pak Gubernur, tapi kita harus memahami suasana kebatinan rakyat Batang. Rakyat butuh makan,” tambah dia.

Menurutnya, untuk mencegah penyebaran Covid-19 itu tidak harus melarang orang beraktivitas keluar rumah atau melakukan penutupan pasar dan tempat keramaian, tapi cukup dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Poin penting bagi saya adalah protokol kesehatan yang diperketat, itu yang saya kira siap menjalankan SE gubernur, tetapi dengan menerjemahkan suasana lokal Batang,” ungkap Wihaji.

Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Pedagang: PPKM Saja Berdampak Buruk, apalagi Pasar Ditutup

Seperti diketahui, gerakan Jateng di Rumah Saja adalah salah satu upaya Pemprov Jateng untuk menekan penyebaran Covid-19.

Hal itu untuk merespons keluhan Presiden Jokowi yang menganggap kebijakan PPKM telah gagal.

Selama kebijakan itu diberlakukan, Ganjar mengimbau seluruh warga di Jawa Tengah untuk tetap tinggal di rumah.

Adapun seluruh tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan akan dilakukan penutupan. Mulai dari pasar, toko, mal, destinasi wisata dan lainnya.

Saat dilakukan penutupan itu, tempat tersebut akan dimanfaatkan untuk dilakukan sterilisasi atau penyemprotan disinfektan.

Namun demikian, untuk pelayanan umum seperti layanan kesehatan dan transportasi publik tetap buka, tapi dilakukan pengetatan protokol kesehatan.

Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja Diterapkan 6 dan 7 Februari, Ini Penjelasan Lengkapnya

Penulis : Kontributor Pekalongan, Ari Himawan Sarono | Editor : Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com