KOMPAS.com- Suasana riang penyembuhan trauma (trauma healing) korban gempa Majene dan Mamuju mendadak berubah menjadi kepanikan.
Sebab, getaran gempa kembali melanda wilayah Majene dan sekitarnya, Rabu (3/2/2021).
Anak-anak peserta trauma healing pun berlarian ketakutan.
Saat gempa magnitudo 5,2 terjadi, anak-anak tersebut tengah mengikuti program penyembuhan trauma bersama sejumlah relawan di Jalan Muh Husni Tamrin, Kelurahan Rimuku, Mamuju.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,2 di Majene, Sejumlah Bangunan Ambruk
Beberapa di antaranya menempati lokasi pengungsian di Stadion Manakarra, Kabupaten Mamuju.
Salah satunya ialah seorang ibu bernama Fira.
Ketika gempa terjadi, dirinya panik dan berusaha mencari anaknya di tenda trauma healing.
"Getaran gempa terasa sangat kuat, saya pun langsung berlari keluar tenda pengungsian untuk menjemput anak saya di camp trauma healing," kata Fira.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Majene Sulbar, Tak Berpotensi Tsunami