Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anak Harimau Bernama Danau Putra, Ditemukan Terjerat, Kini Dilepasliarkan di Gunung Leuser

Kompas.com - 03/02/2021, 18:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Seekor anak harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang diberi nama Danau Putra dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Aceh tepatnya di Desa Gulo pada Sabtu (30/1/2021).

Sebelumnya, Danau Putra ditemukan luka parah karena terjerat sling kawat di wilayah perkebunan masyarakat di Desa Gulo pada 22 Januari 2021.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Aryanto mengatakan Danau Putra diperkirakan berusia 1-1,5 tahun.

Saat ditemukan, kondisi harimau jantan itu lemah dan ada luka di kaki kanan depan.

Baca juga: Seekor Harimau Sumatera Terjerat Perangkap Babi, Begini Kondisinya

"Pada saat terjerat, kami temukan harimau tersebut kondisinya lemah dan terluka karena terjerat pada kaki kanan depan,” kata Agus, Minggu (31/1/2021) dilansir dari VOA Indonesia.

Saat itu BKSDA langsung melakukan penyelamatan dan pemulihan luka.

“Kemudian, setelah tim medis menyatakan bahwa luka yang ada pada kaki depan sebelah kanan mulai membaik. Secara paralel kami juga menyiapkan lokasi alternatif yang akan menjadi tempat pelepasliaran," lanjut Agus.

Baca juga: Cerita Sinaga, Usir Harimau yang Hendak Makan Ternaknya dari Jarak 3 Meter, Dibentak Tiga Kali

Dilepaskan di dekat lokasi penemuan

Harimau Sumatera yang diberi nama Danau Putra saat dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh, Sabtu 30 Januari 2021. BKSDA Aceh Harimau Sumatera yang diberi nama Danau Putra saat dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh, Sabtu 30 Januari 2021.
Ia menjelaskan lokasi pelepasan yang dipilih adalah habitat harimau yang juga berdekatan dengan tempat Danau Putra pertama kali ditemukan dalam keadaan terluka.

Penentuan lokasi pelepasan dilakukan berdasarkan survei lapangan dan hasil kajian teknis oleh tim, serta mendapatkan dukungan masyarakat Desa Gulo.

"Kami memperkirakan bahwa induknya masih ada di sekitar situ, karena itu memang teritorialnya. Kami juga menganalisis dari hasil camera trap, makanya kami survei lapangan kemudian menganalisa lokasi pelepasliaran."

"Kami temukan lokasinya memang itu wilayah teritorialnya, dan dikembalikan ke habitat alaminya," jelasnya.

Baca juga: Berhadapan dengan Harimau, Sinaga: Tidak Ada Takut, Saya Bentak 3 Kali

Di sekitar lokasi yang menjadi tempat pelepasliaran juga telah dilakukan operasi sapu jerat.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi dan meminimalisir harimau sumatera terkena jerat.

"Kami juga melakukan kegiatan sapu jerat karena memang harimau itu diketahui terjerat yang dipasang oleh masyarakat. Di lokasi pelepasliaran terlebih dahulu kami bersihkan. Kemudian kami sosialisasikan ke masyarakat agar keberlangsungan hidup satwa liar terus terjaga," ungkap Agus.

Baca juga: Setelah di Langkat, Harimau Juga Mangsa Ternak di Toba Samosir

Warga diminta tidak merusak hutan

Staf riset ahli tumbuhan dan satwa sedang melakukan pemantauan dengan menggunakan teropong untuk melihat jejak satwa dan  perkembangan tumbuhan yang ada di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Soraya, Kota Subulussalam, Aceh, Rabu (9/1/2018). Ranger FKL rutin melakukan patroli selama 15 hari setiap bulannya untuk menjaga kondisi hutan dari aktivitas perambahan atau illegal logging dan perlindungan terhadap satwa dilindungi dari perburuan.KOMPAS.com / RAJA UMAR Staf riset ahli tumbuhan dan satwa sedang melakukan pemantauan dengan menggunakan teropong untuk melihat jejak satwa dan perkembangan tumbuhan yang ada di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Soraya, Kota Subulussalam, Aceh, Rabu (9/1/2018). Ranger FKL rutin melakukan patroli selama 15 hari setiap bulannya untuk menjaga kondisi hutan dari aktivitas perambahan atau illegal logging dan perlindungan terhadap satwa dilindungi dari perburuan.
BKSDA Aceh mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam, khususnya satwa liar harimau Sumatera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com