LAMPUNG, KOMPAS.com – Ahli astronomi Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung berpendapat, lokasi penemuan batu meteorit di Lampung Tengah bisa dijadikan situs untuk sarana wisata pendidikan.
Peneliti Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Robiatul Muztaba mengatakan, lokasi di Dusun 5 Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, itu bisa dijadikan obyek wisata edukasi.
“Bisa dijadikan aset desa, siapa tahu bisa mengembangkan wisata pendidikan,” kata Robiatul saat dihubungi, Rabu (3/2/2021).
Baca juga: Dianggap Bernilai Tinggi, Batu Meteorit di Lampung Tengah Akan Dijual
Robiatul menambahkan, peristiwa batu meteorit yang jatuh ke bumi bisa dikatakan sangat jarang.
Dengan demikian, baik batu maupun lokasi jatuhnya bisa dimanfaatkan untuk pendidikan, khususnya di bidang astronomi dan antariksa.
“Jadi aset berharga buat desa. Jika pun tidak, bisa diserahkan ke lembaga penelitian, ketimbang dijual ke (orang) luar. Sayang, ini kesempatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang antariksa, karena jarang,” kata Robiatul.
Baca juga: Syuting Sinetron Ikatan Cinta Bikin Keramaian, Didenda Rp 20 Juta
Lebih lanjut, Robiatul mengatakan, batu meteorit yang jatuh pada Kamis (28/1/2021) malam itu diperkirakan berasal dari hujan meteor.
“Kemungkinan dari hujan meteor. Jenisnya meteor sporadis yang jatuhnya jarang-jarang,” kata Robiatul.
Dihubungi terpisah, Kepala Dusun 5 Astomulyo Edi Kurniawan menyambut baik usulan peneliti untuk menjadikan lokasi itu sebagai obyek wisata pendidikan.
Namun, hal itu tergantung dari pemilik rumah yang kejatuhan batu meteorit tersebut.
“Saya sudah sarankan ke warga, tapi urusan dijual atau tidak, itu tergantung mereka,” kata Edi.
Baca juga: Seorang Ibu Menjerit Sambil Memeluk Kaki Anaknya yang Tewas Gantung Diri
Diberitakan sebelumnya, publik Lampung dihebohkan dengan penemuan sebongkah batu yang diduga meteor.
Batu meterorit itu menghantam rumah warga di Lampung Tengah.
Setelah diteliti, ahli dari Itera Lampung menyatakan batu itu adalah meteorit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.